Minggu, 21 April 2013

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Orientasi Lingkungan Internal dan External
Faktor yang mempengaruhi seorang wirausaha dalam usahanya dipengaruhi oleh beberapa factor, dimana pada lingkup internal yaitu pada personal individu seorang pengusaha, dimana menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang tersebut dalam membuka bisnis. Sedangkan factor yang mempengaruhi lainnya yaitu lingkup external, dimana pada lingkup ini mengarah pada lingkup sociological yang menyangkut masalah hubungan dengan family atau keluarga dan lingkup environmental yang menyangkut hubungan dengan lingkungan sekitar (Bygrave, 1994:3).[1]
Banyak perluang dalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan dengan cara baru dan lebih baik didalam mengerjakan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagsan baru, kemudian bekerja keras mengubah peluang menjadi kenyataan.[2] Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu :
1.      Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintiskan
2.      Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih
3.      Tempat usaha yang akan dipilih
4.      Organisasi usaha yang mungkin diperoleh
5.      Lingkungan usaha yang akan berpengaruh [3]



B.     Sumber Gagasan Bagi Produk Baru
Kadang-kadang seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis berlebihan. Untuk menambah rasa optimis dalam usaha, seorang usahawan memerlukan gagasan dari berbagai elemen guna untuk mengembangkan usahanya yang ia rintis. Dimana dengan adanya gagasan dari berbagai elemen, seorang usahawan dapat melakukan evaluasi dalam usahanya agar lebih efektif dan efesien dalam pemasarannya.
Sumber gagasan bagi produk baru diantaranya :
1.      Konsumen
kita bisa mendapatkan ide usaha baru dari konsumen, yaitu dengan mencoba memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk atau jasa yang telah ada.
2.      Perusahaan yang sudah ada
kita bisa melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih.
3.      Saluran distribusi
kita juga bisa mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen.
4.      Pemerintah
ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.



5.      Penelitian dan pengembangan
ide usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. [4]
Terdapat  tiga tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal yaitu :
  1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
  2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
  3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses inovasi dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
  2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
  3. Menguraikan masalah-masalah
  4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
  5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  7. Mencari pemecahan sementara
  8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
  9. Bergerak terus jika semuanya baik
  10. Mencapai keberhasilan




C.    Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk Baru
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta ketrampilan pengelolanya.
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu :
a.       Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha.
b.      Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.[5]
Dalam proses perencanaan dan pengembangan produk baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
  1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
  2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada saat produk anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil peluang dari produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
  3. Carilah Cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu tidak dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan dengan cara Volume Discount. Contoh : Beli satu dapat dua, kartu discount kunjungan. Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
  4. Mulailah untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
  5. Membuat web site untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak perlu lagi membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk special: buku2 langka dan barang2 koleksi, Toko online akan membawa kamu untuk memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan koleksi-koleksi tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya usd30 per bulan tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda untuk mendaftarkan Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting Website di server dia, menyediakan beberapa alamat email.
  6. Join dengan pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing yang termurah dan termudah.
  7. Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja, mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2 pekerja, mungkin anda juga bisa menjual produk yang bisa di pakai di rumah dengan beberapa modifikasi. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk berorientasi retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang menjual kue2 kecil dan ringan, dapat menghubungi perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga yang anda tetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih konsisten.
  8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book, dan lain-lain.
  9. Kembangkan ke lokasi lain.
  10. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan Waralaba atau Peluang Bisnis.[6]

D.    Kegagalan dalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Dalam berwirausaha, seseorang dalam menjalankan bisnisnya pasti mengalami pasang surut serta jatuh bangun. Ada yang dengan mudah memperoleh kesuksesan dan tidak jarang yang sering mengalami kegagalan. Adapun penyebab kegagalan dalam memilih peluang produk baru adalah:[7]
  1. Tidak adanya rencana bisnis yang memadai, dengan kata lain adalah lemahnya perencanaan bisnis. Sering dikatakan bahwa “kegagalan merencanakan bisnis berarti merencanakan untuk gagal”. Bisnis adalah sebuah rencana, bukan produk atau prosedur.
Perencanaan yang baik memperkirakan hal-hal tak terduga, tetapi akan tetap utuh dan terus digunakan selama tahun-tahun awal yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Bahkan menurut Robert T Kiyosaki : separuh dari pekerjaan entrepreneur adalah merencanakan.
  1. Kebanyakan pemilik bisnis tidak menyiapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis yang sesungguhnya. Sembilan dari sepuluh bisnis baru gagal, walaupun telah membuat perencanaan yang mempromosikan peluang-peluang besar.
Kenyataan penyebab kegagalan bisnis tersebut bukan karena  penulisan perencanaannya yang buruk, tapi ia tidak menyiapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis yang sesungguhnya. Inilah penyebab kegagalan bisnis yang paling sering menimpa bisnis baru.
Jadi sebelum anda memulai “bagaimana” membuat perencanaan agar penyebab kegagalan bisnis anda bisa terkendali, penting sekali anda untuk menjawab 2 pertanyaan berikut ini :
3.      Seberapa besar keinginan anda untuk menang.....???
Ini adalah pertanyaan pertama untuk diajukan kepada diri anda sendiri sejalan dengan dimulainya perjalanan mengubah harapan atau impian anda menjadi perencanaan yang bagus. Jika dorongan dari untuk memulai sebuah bisnis tidak cukup besar, unsur “bagaimana” dari sebuah perencanaan menjadi tidak berarti. Anda beresiko tidak bisa mengatasi penyebab kegagalan bisnis.
4.      Apakah anda siap secara mental untuk memiliki bisnis anda sendiri?
Memulai bisnis sendiri benar-benar menyita waktu yang anda miliki. Sebagian besar orang ingin sukses dalam bisnis, tetapi tidak bersedia pertama-tama untuk menyediakan waktunya dalam membuat perencanaan bisnis. Ini juga penyebab kegagalan bisnis yang paling sering menimpa jika seseorang ingin memulai usaha.
Khusus untuk poin kedua anda tahu mengapa seperti itu? Karena setiap perencanaan bisnis ada harga yang harus dibayar. Sebagian besar orang memulai bisnis tanpa adanya ketrampilan dasar berbisnis. Mereka  juga sering kali bertindak sesuai dengan “cara mereka sendiri” daripada berinvestasi di pendidikan dan membangun sebuah tim penasihat yang dapat diandalkan.
Penting pula untuk untuk dicatat bahwa kesuksesan dalam bisnis lebih banyak dipengaruhi oleh jiwa kewirausahaan daripada oleh usia dan jenis kelamin. Mereka selalu bersemangat disaat sukses maupun jatuh. Walaupun mereka belum bisa mengatasi semua penyebab kegagalan bisnis, mereka tetap berpikiran positif.
Di samping penyebab di atas, berikut penyebab lain seseorang mengalami kegagalan dalam berwirausaha menurut Zimmerer, yaitu:[8]
1.      Tidak kompeten dalam hal manajerial
2.      Kurang berpengalaman
3.      Kurang dapat mengendalikan keuangan
4.      Gagala dalam perencnaan
5.      Lokasi yang kurang memadai
6.      Kurang pengawasan peralatan
7.      Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha

BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
1.      Orientasi lingkup internal yaitu pada personal individu seorang pengusaha, dimana menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang tersebut dalam membuka bisnis. Sedangkan lingkup external, yaitu mengarah pada lingkup sociological yang menyangkut masalah hubungan dengan family atau keluarga dan lingkup environmental yang menyangkut hubungan dengan lingkungan sekitar.
2.      Sumber gagasan bagi produk baru diantaranya :
a.                                           Konsumen
b.                                          Perusahaan yang sudah ada
c.                                           Saluran distribusi
d.                                          Pemerintah
e.                                           Penelitian dan Pemngembangan
3.      J
4.      Kegagalan dalam peluang usaha baru, diantaranya yaitu :
a.       Tidak kompeten dalam hal manajerial
b.      Kurang berpengalaman
c.       Kurang dapat mengendalikan keuangan
d.      Gagala dalam perencnaan
e.       Lokasi yang kurang memadai
f.       Kurang pengawasan peralatan
g.      Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha

  1. Kata Penutup
Sebagai akhir kata dalam makalah ini, kami mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan juga kesalahan yang butuh pembenahan, yang mungkin disebabkan oleh terbatasnya tenaga, waktu, biaya dan keterbatasan data dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik atau saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya kami berharap tulisan ini dapat bermanfat bagi pembaca dan masyarakat luas, khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi INISNU Jepara. Dan segala puji bagi Allah SWT dan sholawat serta salam atas Rosul-Nya, semoga kami selalu dalam bimbingan, lindungan dan ridho-Nya. Aminnnn…


[1] Prof. Dr. H. Buchari Alma, Kewirausahaan untu mahasiswa dan umum, (Bandung : Alfabeta, 2006), Cet 10, Hlm. 11.
[2] http://seftilove.blogspot.com/2012/03/identifikasi-peluang-usaha-baru.html

[3] Dr. Suryana, M. Si. Kewirausahaan (pedoman praktis : kiat dan proses menuju sukses), Edisi 3, Cet. 4. (Jakarta: Salemba Empat, 2008), Hlm. 7.
[4] http://seftilove.blogspot.com/2012/03/identifikasi-peluang-usaha-baru.html

[5] Dr. Suryana, M. Si., Op.Cit., Hlm. 130.
[6] Routeterritory.wordpress.com/2009/03/28/10-cara-pengembangan-usaha
[8] Dr. Suryana, M. Si., Op Cit., hal. 68.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar