Jumat, 18 Juni 2010

TUGAS TEKNOLOGI PENDIDIKAN

NAMA : AGUSTINA PANCA KHOIROH
FAKULTAS : TARBIYAH SEMESTER 2A
MAPEL : TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PEMBELAJARAN E-LEARNING
DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

A.PENDAHULUAN
Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang, banyak sekali praktik yang disebut e-learning. Hakekat e-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Sistem ini dapat digunakan dalam pendidikan jarak jauh atau pendidikan konvensional.Oleh karena itu mengembangkan model ini tidak sekedar menyajikan materi pelajaran ke dalam internet tetapi perlu dipertimbangkan secara logis dan memegang prinsip pembelajaran. Begitu pula desain pengembangan yang sederhana, personal, dan cepat, serta unsur hiburan akan menjadikan peserta didik betah belajar di depan internet seolah-seolah mereka belajar di dalam kelas. Ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan teknologi ini berdampak pada perbagai perubahan sosial budaya. Misalnya e-commerce merupakan perubahan radikal dalam aspek ekonomi masyarakat modern saat ini. Di sektor pemerintahan ada e-government. Demikian pula di sektor pendidikan sudah berkembang apa yang disebut e-learning. Pemanfaatan teknologi internet untuk pendidikan dipelopori oleh sekolah militer di Amerika Serikat (1983). Sejak itu tren teknologi internet untuk pendidikan berkembang pesat dan lebih dari 100 perguruan tinggi di Amerika Serikat telah memanfaatkannya. Begitu pula teknologi ini berkembang pesat di negara-negara lain. Hasil survai yang dilakukan James W. Michaels dan Dirk Smilie (dalam Andito M. Kodijat, 2002) saat ini provider di dunia ada sekitar 25% pendidikan tinggi yang menawarkan programnya melalui internet. Visi dari sekolah (universitas) ini adalah untuk mencapai dan memberikan layanan pada pasar tanpa dibatasi atau perlu memperluas fasilitas fisiknya. Di Indonesia pemanfaatan teknologi internet dimulai sekitar tahun 1995 ketika IndoInternet membuka jasa layanan internet. Kemudian tahun 1997-an mulai berkembang pesat. Namun harus diakui bahwa kini pemanfaatan teknologi ini masih didominasi oleh lembaga seperti perbankan, perdagangan, media massa, atau kalangan industri. Jika melihat potensinya, dalam waktu mendatang mungkin saja lembaga pendidikan akan mendominasinya. Pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun 19961). Masih ditahun yang sama dibentuk Asian Internet Interconnections Initiatives (www.ai3.itb.ac.id/indonesia). Jaringan yang dikoordinir oleh ITB ini bertujuan untuk pengenalan dan pengembangan teknologi internet untuk pendidikan dan riset, pengembangan backbone internet pendidikan dan riset di kawasan Asia Pasific bersama-sama perguruan tinggi di kawasan ASEAN dan Jepang, serta pengembangan informasi internet yang meliputi aspek ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi. Hingga kini sudah ada 21 lembaga pendidikan tinggi (negeri dan swasta), lembaga riset nasional, serta intnasi terkait yang telah bergabung. Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan internet untuk pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang. Misalnya tahun 2001 didirikan universitas maya Indonesia Bangkit University Teledukasi (IBUTeledukasi) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak Malaysia, beberapa PT juga menawarkan program on-line course misalnya (www.petra.ac.id). Universitas Terbuka mengembangkan on-line tutorial (www.ut.ac.id/indonesia/tutorial.htm), Indonesia Digital Library Network mengembangkan perpustakaan elektronik (www.idln.itb.ac.id) , dan lain-lain. Pemanafaatan internet untuk pendidikan ini tidak hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional. Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung sistem pendidikan konvensional. Namun suatu inovasi selalu saja menimbulkan pro dan kontra. Yang pro dengan berbagai dalih meyakinkan akan manfaat kecanggihan teknologi ini seperti;, memudahkan komunikasi, sumber informasi dunia, memudahkan kerjasama, hiburan, berbelanja, dan kemudahan aktivitas lainnya. Sebaliknya yang kontra menunjukan sisi negatifnya, antara lain: biaya relatif besar dan mudahnya pengaruh budaya asing. Internet sebagai media baru ini juga belum begitu familier dengan masyarakat, termasuk personil lembaga pendidikan. Oleh karena itu sangat perlu terus dilakukan kajian, penelitian, dan pengembangan model e-learning.

B. E- LEARNINING
Banyak para ahli yang mendefinisikan e-learning sesuai sudut pandangnya. Karena e-learning kepanjangan dari elektronik learning ada yang menafsirkan elearning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi elektronik (radio, televisi, film, komputer, internet, dll). Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.
Menurut Henderson,(1987) e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003). Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: (a). e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut. (b). e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bias menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa dikolongkan sebagai elearning.(c). e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan. Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai dasar dari e-learning adalah pemanfaatan teknologi internet. Jadi e-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. Dalam pendidikan konvensional fungsi e-learning bukan untuk mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut:

• (a). e-learning merupakan penyampian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihansecaraon-line.
• (b). e learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
• (c). elearning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
• (d). Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik


C. PEMBELAJARAN E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DARI SUDUT PANDANG ANALISIS S.W.O.T
SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS (Ancaman).


• STRENGTHS (Kekuatan) :
(1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung- jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
(2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
(3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
(4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
(5) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.


• WEAKNESSES (Kelemahan) :
Kelemahan menggunakan e-learning diantaranya sebagai berikut (Rosenberg, 2006):
1. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
2. Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
3. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.
4. Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
5. Kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta.

• OPPORTUNITIES (Peluang) :
 Menghemat waktu proses belajar mengajar
 Mengurangi biaya perjalanan
 Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
 Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
 Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
• THREATS (Ancaman) :
 Tidak tersedianya alat-alat teknologi informasi ( sarana dan prasarana )
 Lingkungan pendidikan yang tidak terjangkau networking
 Tidak tersedia lembaga-lembaga pendukung pendidikan
 Sumber daya alam yang tidak mendukung


D.KESIMPULAN
Kebijakan institusi pendidikan dalam memanfaatkan teknologi internet menuju elearning perlu kajian dan rancangan mendalam. E-learning bukan semata-mata hanya memindahkan semua pembelajaran pada internet. Hakekat e-learning adalah proses pembelajaran yang dituangkan melalui teknologi internet. Disamping itu prinsip sederhana, personal, dan cepat perlu dipertimbangkan. Untuk menambah daya tarik dapat pula menggunakan teori games.
Oleh karena itu prinsip dan komunikasi pembelajaran perlu didesain seperti layaknya pembelajaran konvensional. Di sini perlunya pengembangan model e-learning yang tepat sesuai kebutuhan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa media pembelajaran secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya peran guru/dosen.
Penanaman nila-nilai dan sentuhan kepribadian sulit dilakukan. Di sini tantangan bagi para pengambil kebijakan dan perancang e-learning. Oleh karena itu saya sependapat bahwa dalam sistem pendidikan konvensional, fungsi e-learning adalah untuk memperkaya wawasan dan pemahaman peserta didik, serta proses pembiasaan untuk menggunakan sumber belajar khususnya teknologi internet.


a. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

b. Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.

E.DAFTAR PUSTAKA

 Kamarga, Hanny. (2002). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif
 http://www.ascusc.org/jemc/vol16/issue1/abersole.html
 Henderson,(1987). The e-learning Question and Answer Book,
 http://DickyRahardi.Com™, 2006

Kamis, 10 Juni 2010

TAFSIR SURAT AL-LUQMAN AYAT 13

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan atau “homo educandum “. Manusia dipandang sebagai homo educandum yaitu makhluk yang harus dididik, oleh karena menurut aspek ini nanusia dikategorikan sebagai “animal educabil ” yang sebangsa binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang selain manusia hanya dapat dilakukan dressur (latihan) sehingga dapat mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis (tidak berubah).
Perlunya manusia untuk dididik menurut Hasan Langgulung terlebih dahulu harus dilihat dari dua segi aspek pendidikan sebagai berikut:
“Pertama dari segi pandangan masyarakat dan kedua dari segi pandangan individu. Dari segi pandangan masyarakat pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat itu tetap berkelanjutan. Atau dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara”.
Dari segi pandangan individu, pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Seperti potensi akal, potensi berbahasa, potensi agama dan sebagainya. Potensi-potensi tersebut harus diusahakan dan dikembangkan agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Dilihat dari kedua sudut pandangan tersebut di atas, maka manusia perlu sekali diberi pendidikan, karena tanpa pendidikan pewarisan kebudayaan dan pengembangan potensi manusia tak dapat dilakukan dengan sepenuhnya.
Di dalam kitab suci Al-qur’an manusia disebut sebagai ahsanu taqwim, yang berarti sebaik-baik bentuk, dan diantara makhluk Tuhan memang manusialah yang paling baik kejadiannya. Terutama yang paling penting bagi manusia yang membedakannya dengan binatang adalah bahwa manusia mempunyai akal.
Dengan akal yang ada padanya ini manusia berusaha berjuang dan bekerja keras untuk memperbaiki kehidupannya.


B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana penafsiran Q.S. Luqman ayat 13 menurut beberapa tafsir.
2. Bagaimana sudut pandang Q.S.Luqman ayat 13 tentang pendidikan bagi peserta didik.
Yang dipermasalahkan dari implikasi paedagogis disini adalah surat Luqman ayat 13 yakni wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril yang mengandung tentang nasihat Luqman kepada anaknya untuk tidak mensekutukan Allah yang mana hal tersebut memberikan isyarat paedagogis tentang pentingnya materi tauhid dan materi akhlak yang harus di terapkan oleh pendidik terhadap peserta didik.
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
1. Untuk mengetahui pendidikan dalam keluarga.
2. Untuk mengetahui penafsiran para mufasir terhadap Q.S. Luqman ayat 13 menurut beberapa tafsir
3. Untuk mengetahui paedagogis Q.S. Luqman ayat 13 tentang pendidikan dalam keluarga.
2. Kegunaan
1. Kegunaan Teoritis
Mengembangkan ilmu pendidikan, khususnya bagi penulis umumnya bagi para pendidik, untuk memberikan gambaran tentang cara mendidik anak dengan baik di dalam lingkungan keluarga..
2. Kegunaan Praktis
Untuk mengsosialisasikan tentang pentingnya pendidikan dalam keluarga menurut Al-Qur’an surat Luqman ayat 13, hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pengetahuan yang sangat berguna bagi masyarakat luas.


BAB II
PEMBAHASAN

Surat Al-Luqman ayat 13 :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لإنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

13. “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi nasehat kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar.” ( 1 )

Surat Al Luqman adalah termasuk surat Makkiyah, terdiri dari 34 ayat, surat ini diturunkan setelah surat Ash – Shaffat.

Luqman adalah seorang yang Sholeh dan memiliki akhlaq yang mulia, yaitu akhlaq yang berbasiskan kepada keimanan yang kokoh. Namanya diabadikan oleh Allah dalam salah satu surat di dalam Al Qur an, yakni surat ke 31.

Sehingga di dalam surat ini Allah memberikan pelajaran kepada kita akan kesholehan Luqman dalam memberikan nasehat kepada anaknya, yakni nasehat yang mengandung unsur “keilmuan” yang mendalam, “keihklasan” yang suci dan “kecintaan”yang tinggi.
Sekilas tentang lukman.
Luqman adalah sosok ayah pilihan Allah. Nasehat yang disampaikan pada anaknya diabadikan dalam Al Qur'an. Ketika kita membaca Q.S Luqman ayat 13 disitu dimulai dengan hentakan kata " Ingatlah takala ". Kata ini menandakan pentingnya atas nasehat yang akan disampaikan.

( 1 )Al-Quran dan terjemah,surat Al-Luqman ayat 13
Luqman bernama lengkap 'Luqman Bin Anqa' Bin Sadun" Anak yang dinasehati bernama Taran, mereka penduduk biasa dari Habasyah ( Ethiopia ). Dalam sebuat kitab tafsir diceritakan bahwa Luqman adalah seorang budak, ciri-ciri tubuhnya sama seperti orang Ethiopia lainya yang kebanyakan berkulit hitam legam dan berbibir tebal. Tetapi Allah tak pernah melihat dari bentuk fisik . Hati Luqman memancarkan cahaya iman dan keagungan seorang manusia. Kejernihan hidup tergambar dibalik rendah martabatnya sebagai budak. Sebenarnya nasehat Luqman yang terdapat dalam Al Qur'an itu hanyalah nasehat kepada anaknya sendiri. Tetapi Allah mengabadikan dalam Al Qur'an agar setiap umat belajar dari apa yang dilakukan Luqman. Karena nasehat pada anak adalah sangat penting untuk membentuk karakter dan perwatakan sebagai bekal kehidupan kelak. ( 2 )
Anak adalah amanah titipan Allah, sudah selayaknya hanya kita didik sesuai ketentuan dari yang menitipkannya yaitu Allah SWT. Oleh karena itu penting bagi kita mempelajari apa yang Allah mau bukan sekedar apa yang kita mau. Anak yang sholeh adalah permata dan cahaya mata bagi orang tuanya di dunia dan akherat.
Kewajiban kita kepada keluarga kita; ayah, ibu, suami, istri dan anak-anak dan kerabat:
"Hai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...." (QS At Tahrim:6). Maka marilah kita saling menasehati dalam kebaikan.
Asbabun Nuzul Surat Al-Luqman ayat 13
Ketika ayat ke-82 dari surat Al-An’am diturunkan,para sahabat merasa keberatan. Maka mereka datang menghadap Rasulullah SAW,seraya berkata “ Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang dapat membersihkan keimanannya dari perbuatan zalim ?”.Jawab beliau “ Bukan begitu,bukanlah kamu telah mendengarkan wasiat Lukman Hakim kepada anaknya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. ( 3 )
( HR.Bukhori dari Abdillah )

( 2 )Al-Quran,duriyat.or.id.persikaniman.org
( 3 )A.Mudjab Mahali,2002,Asbabun Nuzul : studi pendalaman
Al-quran surat Al-Baqarah-Annas,Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,halm : 660.



Pengertian secara umum :

Allah menjelaskan bahwa luqman telah diberi hikmaht, karena itu luqman bersyukur kepada Tuhannya atas semua nikmat yang telah dilimpahkan Nya kepada dirinya.Allah SWT mewasiatkan kepada mereka supaya memperlakukan orang-orang tua mereka dengan cara yang baik dan selalu memelihara hak-haknya sebagai orang tua. Luqman menjelaskan kepada anaknya, bahwa perbuatan syirik itu merupakan kezaliman yang besar.Imam bukhori telah meriwayatkan sebuah hadist yang bersumber dari Ibnu Mas’ud ,Ia telah menceritakan, bahwa ketika ayat ini diturunkan ,yaitu firmannya :

Surat al-an’am ayat 82 :

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ
وَهُم مُّهْتَدُونَ
Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Sesudah Allah menurunkan apa yang telah diwariskan oleh luqman terhadap anaknya,yaitu supaya ia bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan semua nikmat,yang tiada seorangpun bersekutu denganNya, didalam menciptakan sesuatu. Kemudian luqman menegaskan bahwasanya syirik itu adalah perbuatan yang buruk.Kemudian Alla SWT mengiringi hal tersebut dengan wasiat-Nya kepada semua anak ,supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tuanya,karena sesungguhnya kedua orang tua adalah penyebab pertama bagi keberadaan kita di muka bumi ini. ( 4 )




( 4 )Tafsir Al-Maragi,Ahmad Mustafa Al Maragi,1993,semarang:CV Toha putra,halm 152-154.




Surat Al-Luqman ayat 13 di pandang dari segi pendidikan bagi peserta didik ;


 Mengajarkan pada peserta didik untuk tidak menyekutukan Allah, Walaupun seandainya perintah menyekutukan Allah datang dari orang tua (ibu dan bapak), maka perintah tersebut tetap harus ditolak.
 Kewajiban bagi peserta didik untuk berbakti kepada ibu bapaknya dengan cara berlaku santun dan lemah lembut.
 Mengajarkan peserta didik untuk selalu menjalankan perbuatan amar ma’ruf dan nahi munkar.
 Mengajarkan peserta didik untuk menjalankan hubungan manusia dengan melakukan perbuatan baik, sikap dan perilaku dalam pergaulan, serta kesedehanaan dalam berkomunikasi dengan sesama.( 5 )













( 5 ) Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003,halm : 121




BAB III
PENUTUP


A.Kesimpulan

 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan konsep pendidikan menurut Al-Qur’an diarahkan pada upaya menolong anak didik agar dapat melaksanakan fungsinya mengabdi kepada Allah. Seluruh potensi yang dimiliki anak didik yaitu potensi intelektual, jiwa dan jasmani harus di bina secara terpadu dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang tergambar dalam sosok manusia seutuhnya.
 Dan mengajarkan peserta didik untuk selalu menghormati kedua orang tua,menjalankan perbuatan amar ma’ruf dan nahi munkar,serta mengajarkan peserta didik untuk menjalankan hubungan manusia dengan melakukan perbuatan baik, sikap dan perilaku dalam pergaulan, serta kesedehanaan dalam berkomunikasi dengan sesama.

B.Saran
 Agar peserta didik dapat menerapkan ajaran yang terdapat pada surat al-luqman dalam kehidupan sehari-hari, baik itu kepada Allah SWT, kedua orang tua, serta kepada manusia-manusia yang lain.













DAFTAR PUSTAKA


A.Mudjab Mahali,2002,Asbabun Nuzul : studi pendalaman Al-quran surat Al-Baqarah-Annas, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,halm : 660
Tafsir Al-Maragi,Ahmad Mustafa Al Maragi,1993,semarang:CV Toha putra,halm 152-154.
Al-Quran,duriyat.or.id.persikaniman.org
Al-Quran dan terjemah,surat Al-Luqman ayat 13
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003,halm : 121

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Suatu organisasi pendidikan akan menjalankan fungsi-fungsi operasi yang harus berjalan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. fungsi-fungsi operasi dalam organisasi pendidikan meliputi fungsi operasi akuntansi/ keuangan, kepegawaian, akademik/Kurikulum, administrasi perkantoran, proses kegitan belajar mengajar, gedung dan ruang, perpustakaan,alumni.
Untuk menjalankan fungsi-fungsi operasi tersebut dibutuhkan manajemen di mana sudah barang tentu fungsi-fungsi manajemennya harus dapat berjalan dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan dalam menggerakan fungsi operasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekurang-kurangnya meliputi fungsi planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting.
Fungsi menajemen memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan tingkat relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi tersebut yang di bangun dalam organisasi pendidikan. Ketika fungsi operasi dalam organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalulintas data dan informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas relasional antar fungsi tersebut kelihatan sekali. Kompleksitas relasional data dan informasi tersebut meliputi tahap-tahap pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaan menjadi informasi, interpretasi informasi, penyimpanan informasi, penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna dan penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi.
Tahapan kompleksitas relasional data dan informasi memungkinkan ditempuhnya delapan tahap penting dalam penanganan informasi, yaitu penciptan informasi, pemeliharaan saluran informasi, transmisi informasi, penerimaan informasi, penyimpanan informasi, penelusuran informasi, penggunaan informasi dan penilaian kritis serta umpan balik. Tahap-tahap tersebut menjadi sebuah bentuk manajemen sistem informasi pendidikan.







B.Rumusan masalah
1.Pengertian Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) ?
2. wilayah garapan/pokok-pokok Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi ?
3. Bagaimana proses penggunaan MSIP dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan ?
4. Mengklasifikasikan kemudian mendeskripsikan jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP yaitu ?
5. Mendeskripsikan fungsi manajemen informasi dalam konteks :
a.Manajemen data !
b.Monitoring!
c.Pengambilan keputusan!
d. Evaluasi dan penilaian!
e.Mengontrol kualitas!
f.Meningkatkan daya kompetensi!
g.Pengembangan kelembagaan (misalnya sekolah)!
h.Mengefektifkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya!
i.Menyederhanakan birokrasi!
j.Meningkatkan efisiensi!
k.Membuat perencanaan!
i.Umpan balik!

















BAB II
PEMBAHASAN

Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
Dari uraian tersebut di atas dapat disebutkan bahwa wilayah garapan/pokok-pokok Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi ;
a.Sistem informasi Akuntansi/Keuangan
adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi/Keuangan. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
b.Sistem Informasi Kepegawaian
Penerapan teknologi informasi dalam pengolahan data saat ini mutlak diupayakan semenjak keterdesakan akan kebutuhan informasi yang aktual serta akurat dalam pengambilan keputusan. Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sebuah perangkat lunak yang akan membantu dalam mengorganisir data dalam proses akuisisi, eksekusi hingga retrivasi data yang akan memudahkan dalam penyebaran, integrasi hingga analisis bagi pengambilan keputusan bidang sumber daya manusia pada suatu instansi.
Secara spesifik tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.
SIMPEG terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :
1. ADMINISTRASI SISTEM
yaitu komponen yang bertanggung jawab untuk memelihara data-data induk yang nantinya digunakan oleh Sistem Informasi Kepegawaian, misalnya : data-data instansi, satuan kerja, unit kerja, propinsi, kabupaten, dll. Selain memelihara data-data induk, komponen ini juga bertanggung jawab untuk dalam hal manajemen pengguna, yaitu memberikan hak-hak sesuai dengan jenis pengguna.
2. PELAPORAN MANAJEMEN
yaitu komponen yang menghasilkan laporan-laporan manajemen, misalnya jumlah pegawai, informasi pendidikan, dll.
3. DATA ENTRI
komponen ini merupakan komponen yang sangat penting, karena komponen ini bertanggung jawab dalam memelihara data-data Kepegawaian, misalnya biodata pegawai, jabatan, pendidikan, dll.
4. OUTPUT
komponen ini menghasilkan keluaran-keluaran berupa cetakan yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan oleh Sistem Informasi Kepegawaian misalnya SK, DP3, daftar riwayat hidup, dll.
Penerapan Sistem Informasi Kepegawaian berguna bagi decision maker untuk me-manage SDM sesuai sasaran kegiatan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan SDM, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kredibillitas layanan secara menyeluruh, baik layanan yang berhubungan dengan pihak-pihak di luar institusi maupun internal institusi itu sendiri





c.Sistem Informasi Akademik/Kurikulum
Gambaran Umum:
1. Sistem Informasi Akademik adalah modul aplikasi sebagai tools dalam melakukan pengelolaan administrasi pendidikan dan data akademik pada fakultas/ program studi yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web.
2. Kemudahan-kemudahan yang dihimpun di Sistem Informasi Akademik Gamatechno ini memungkinkan informasi diakses dari mana saja melalui internet browser dan overall akan membantu operator/staf administrasi akademik dalam kegiatan kesehariannya.
Perananya :
1. Mendukung Multi Kurikulum Akademik
o Sistem Informasi Akademik dirancang untuk mendampingi proses perubahan kurikulum dengan berbasis pengalaman sukses menangani perubahan kurikulum di beberapa sekolah maupun perguruan tinggi.
2. Mendukung Transkrip Mahasiswa yang Dinamis
o Aturan-aturan yang berbeda dalam proses penerbitan transkrip mahasiswa dapat dikonfigurasikan dengan sangat mudah, seperti: 1). jika terdapat lebih dari satu kali pengambilan matakuliah, maka dapat dipilih menggunakan nilai terakhir atau nilai terbaik; 2). penyesuaian jika terjadi pengulangan ujian (perbaikan nilai).
3. Pelaporan DIKTI EPSBED
o Membantu proses pembuatan laporan EPSBED
o Selalu diupdate sesuai dengan kebutuhan, menyesuaikan perubahan yang ada di DIKTI.
o Hasil export DBF dijamin compatible dengan aplikasi EPSBED.
4. Virtual Class
o Mendukung penuh kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa, dosen dapat meletakkan materi ajar dan tugas pada modul ini sehingga mahasiswa nya dengan mudah dapat mengakses dan mendownload tugas dan materi ajarnya.
o Materi ajar dan tugas yang ada otomatis ditampilkan dengan mata kuliah yang bersesuaian dgn KRS mahasiswa pada semester aktif tersebut.
5. User Friendly
o Tampilan yang user friendly, sehingga membuat Modul ini menjadi sangat mudah digunakan oleh semua usernya.
o Melalui sistem ini dosen maupun mahasiswa dapat mereview dan mengelola rencana akademik secara mandiri dan online. Hal ini akan sangat meringankan pekerjaan petugas administrasi akademik.
d.Student Centered Learning melalui e-Learning
Hartley yang menyatakan: e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
Manfaat e-Learning :
 Menghemat waktu proses belajar mengajar
 Mengurangi biaya perjalanan
 Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan
 Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

e.Sistem informasi perpustakaan
Sistem Informasi Perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process dalam suatu Perpustakaan. SIPERPUS merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan.

Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota /peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan.
Keseluruhannya bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional Perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan.
SIPERPUS yang kami rancang terdiri dari beberapa versi : Perguruan Tinggi, Sekolah dan Pemerintah Daerah. Sistem kami sudah dilengkapi dengan fasilitas BARCODE READER yang akan mempercepat proses transaksi operasional Perpustakaan.
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) yang kami rancang merupakan sistem informasi berbasis WEB (Web Based) dengan bahasa pemrograman dan database yang bersifat Open Source/Free, di mana user/klien kami tidak perlu lagi membeli software-software pendukung guna mengaplikasikan SIPERPUS tersebut. Dengan penggunaan teknologi Web Based, akan memudahkan penggunaan SIPERPUS tersebut dalam suatu jaringan Client-Server, baik yang bersifat Local maupun Internet/Online.

FITUR-FITUR dalam SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN :
01 MODUL DATA INDUK ANGGOTA
Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data anggota perpustakaan.
02 MODUL DATA INDUK BUKU
Fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data buku-buku perpustakaan.
03 MODUL DATA INDUK INVENTARIS BUKU
Digunakan untuk memasukkan data inventaris buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.
04 MODUL TRANSAKSI
Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman.
05 MODUL PENCATATAN BUKU HILANG/RUSAK
Pendataan buku yang hilang / rusak serta biaya penggantiannya.
06 KONFIGURASI
Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dll.
08 CETAK LAPORAN
Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain :
- Laporan Anggota Berdasar Jurusan
- Laporan Anggota Berdasar Tanggal Mendaftar
- Laporan Buku Berdasar Jurusan
- Laporan Inventaris Buku
- Laporan Peminjaman Per Periode
- Laporan Peminjaman Berdasar No. Mhs
- Laporan Pengembalian Per Periode
- Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
- Laporan Denda Per Periode
- Laporan Buku Hilang/Rusak, dll.
07 SETUP USER
Setting administrator dan user beserta hak akses terhadap sistem
Maksud dilaksanakannya MSIP adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya MSIP organissi pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengeloaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakholders yang berkepentingan dalam bidang pendidikan.
MSIP digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders)
Nilai penting MSIP adalah :
1.Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information systems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.
2.Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal.
3.Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap
4.Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien.
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa MSIP sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan.
Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP!
Data adalah Semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam bentuk tulisan (karakter), angka (digital, gambar (analog termasuk peta)), media magnetic, dokumen, dan bentuk lain yang didapat dari hasil penyelidikan umum dan eksplorasi.
Informasi adalah Rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan baik hard copy maupun soft copy
Jenis Data Berdasarkan
Sumber :Internal, eksternal
Tahapan Kegiatan :Primer, sekunder
Sifat : Dasar, Olahan, Interpretasi
Bentuk :Fisik, Non fisik/elektronik
Kerahasiaan :Terbuka, tertutup
Jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP :
a.Data Akuntansi/Keuangan :
b.Data Kepegawaian
c.Data Akademik/Kurikulum
d.Proses KBM melalui pendekatan Student Centered Learning melalui e-Learning
e.Data perpustakaan


Mendeskripsikan fungsi manajemen informasi dalam konteks :
a.manajemen data
Fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan manajemen system informasi dalam kontek menajemn data bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tatacara penggunannnya.
Perkembangan fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data.
Pengelolaan data Suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan terpusat, meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan
b.Monitoring
Sistem Informasi adalah suatu sistem konseptual yang memungkinkan manajer untuk mengendalikan dan memonitor system fisik pendidikan yang digunakan untuk mentrans-formasikan sumber daya input menjadi sumber daya output.
c.Pengambilan keputusan
Manajemen informasi dalam pengambilan keputusan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang tidak ditekankan untuk membuat keputusan, melainkan melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan membantu manusia dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam mengambil keputusan.
Manfaat yang dihasilkan dari manajemen informasi SPK :
1.Memperbesar kemampuan pengambil keputusan untuk memproses informasi dan pengetahuan.
2.Memperbesar kemampuan pengambil keputusan dalam menangani permasalahan yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan banyak waktu.
3.Memperpendek waktu pengambilan keputusan.
4.Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.
5. Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.
6. Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup permasalahan dan konteks keputusan.
7.Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau konfirmasi dari asumsi yang sudah ada.
8.Menghasilkan keunggulan strategis dan kompetitif di dalam persaingan antar organisasi. termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas pertanyaan‐ pertanyaan pengandaian.
d.evaluasi dan penilaian
Manajemen informasi dalam konteks evaluasi dan penilaian member manfaat
1.Kegiatan monitoring-evaluasi yang dilakukan secara internal dapat diintegrasikan ke public dengang dukungan manajemen system informasi.
2.Manajemen system informasi akan meningkatkan akuntabilitas program lembaga/ organisasi.
3.Keterlibatan publik melalui dukungan manajemen system informasi akan meningkatkan kinerja program lembaga/organisasi.
e.mengontrol kualitas
Manajemen informasi dalam konteks Kontrol terhadap kualitas memungkinkan untuk melakukan proses pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien.
f.meningkatkan daya kompetensi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Oleh karena itu sangat jelas bahwa menajeman system informasi akan berdampak kepada peningkatan daya saing komptensi.
g.pengembangan kelembagaan (misalnya sekolah)
Manajemen system informasi yang berkualitas biasanya diukur dalam tiga dimensi berikut :
1.Dimensi waktu : informasi harus ada saat dibutuhkan (timeliness), selalu up to date (currency), disajikan berkali-kali sebanyak dibutuhkan (frequency), dan dapat menyajikan untuk periode sekarang, masa lalu dan masa datang (time perid)
2.Dimensi content : Informasi harus bebas dari kesalahan (accuracy), harus berhubungan dengan kebutuhan penggunanya pada situasi tertentu (relevance), disajikan secara lengkap (completeness), hanya yang dibutuhkan yang disajikan (cincisenee), dapat disajikan untuk lengkungan luas maupun terbatas atau internal/eksternal focus, dapat menunjukan kinerja dengan pengukuran aktivitas yang telah diselesaikan .
3.Dimensi bentuk : informasi harus dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti (clarity), dapat disajikan secara detail atau ringkasan, dapat diatur dalam urutan tertentu, dapat disajikan secara narrative, dapat disajikan dalam media cetak.
Jika Manajemen system informasi dapat memenuhi syarat kualitas tersebut di atas, sudah barang tentu akan dapat mengembangkan kelembagaan.
h.Mengefektifkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
Manajemen system informasi dalam konteks SDM berupaya agar keputusan yang diambil dan aktifitas yang dilaksanakan selalu mengacu kepada mutu SDM yang terukur dan dapat teramati validitasnya berdasarkan perilaku seorang pegawai (SDM) dalam suatu organisasi yang dirancang dalam system informasi manajemen sumber daya manusia.
Aplikasi Manajemen system informasi dalam konteks SDM adalah aplikasi yang ditujukan untuk membantu organisasi/perusahaan mengelola kompetensi sumber daya manusia. Dalam hal ini pengelolaan SDM memiliki ruang lingkup :
1.Organisasi dan uraian jabatan pegawai
2.Pengelolaan standar kompetensi baik kompetensi dalam kaitannya dengan karakter pegawai maupun kinerja yang bersifat skill.
3.Pengelolaan data jabatan, kebutuhan kompetensi jabatan, dan penentuan level kebutuhan kompetensi jabatan
4.Pengelolaan data pegawai dan kompetensi individu
5.Aplikasi gap and match kompetensi
6.Aplikasi system perencanaan karir (rotasi, mutasi, demosi, promosi)
7.Aplikasi system kinerja
Dengan adanya manajemen system informasi SDM diharapkan pengelolaan SDM semakin efektif dan efisian.
i.Menyederhanakan birokrasi
Manajemen berbasis teknologi sistem informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Penggunaan teknologi system informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personel yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja individual yang bersangkutan. Bahkan berbasis teknologi sistem informasi sangat meungkinkan untuk dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan cukup oleh seorang SDM saja. Dengan demikian manajemen berbasis teknologi sistem informasi dapat menyederhanakan birokrasi.
j.Meningkatkan efisiensi
Pemanfaatan teknologi informasi dapat menghasilkan efisiensi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan penggunaan perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung (software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan informasi.

k.Membuat perencanaan
Perencanaan adalah proses di mana manajer secara matang dan bijaksana memikirkan dan menetapkan sasaran serta tindakan berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya, dan proses itu sendiri merupakan suatu cara sistematik yang ditetapkan untuk malakukan kegiatan. Dengan merujuk pada definisi di atas, maka manajemen berarti suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Sebuah kebijakan informasi organisasi biasanya memberikan arahan baik bagi para pengelola maupun para pengguna informasi. Bagi para pengelola kebijakan informasi merupakan sebuah kerangka kerja yang berisi prinsip-prinsip organisasi yang berhubungan dengan informasi, penggunaannya dan pengelolaannya. Di antaranya menjamin pengalokasian sumber-sumber informasi penting dalam manajemen informasi. Sedangkan dari perspektif pengguna, kebijakan informasi merupakan sebuah jaminan bahwa organisasi mempunyai komitmen untuk menyediakan informasi yang dibutuhkannya.
Dengan demikian dalam konteks perencanaan sebuah organisasi, manajemen informasi merupakan data base dimana pembuatan perencanaan menjadi lebih mudah, lengkap dan matang serta akurat.

l.Umpan balik
Memahami karakteristik dari manajemen system informasi yang cenderung terdiri dari subsistem-subsistem yang sistematis dalam mengelola informasi baik secara prosedural maupun interaksional antar eleman, hal ini memungkinkan terjadinya prosedur analisis umpan balik antar elemen yang mudah, cepat, akurat, efektif dan efisien. Kebutuhan perusahaan akan informasi meningkat sejalan dengan perkembangan perusahaan. Semakin besar dan kompleks suatu perusahaan, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan karena informasi digunakan untuk melakukan planning, actuating, directing, innovating, staffing, controlling, representing, dan coordinating aktivitas perusahaan. Tentunya informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang berkualitas.
Informasi dikatakan berkualitas apabila didukung oleh relevansi, yaitu ketepatan dengan penggunaannya, ketepatwaktuan, yaitu informasi mampu disajikan tepat pada saat dibutuhkan, dan akurat, yaitu harus tepat nilainya dan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Informasi dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal. Kebutuhan mereka akan informasi berbeda tergantung pada tingkatan serta kepentingan masing-masing dalam perusahaan. Informasi (Bodnar, 2000:1) adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sumber informasi adalah data dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata (Jogiyanto, 2001:8). Pentingnya akan informasi yang akurat dan tepat waktu dalam pengambilan keputusan menyebabkan perusahaan membutuhkan adanya sistem informasi yang responsif terhadap kebutuhan mereka. Hal inilah yang menjadi latar belakang mengapa banyak sekolah sekarang ini mengganti sistem informasinya dari system yang manual menjadi sistem yang berbasis teknologi informasi modern (komputer).
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas operasional sekolah bukan merupakan hal yang baru lagi, melainkan kebutuhan utama karena merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan proses pembelajaran yang ada di sekolah. Penggunaan teknologi informasi dalam bentuk aplikasi system dapat digunakan, baik pada tingkat internal maupun eksternal. Untuk tingkat internal dapat digunakan, baik pada tingkat fungsi operasioal organisasi maupun tingkatan manajemen. Penggunaan pada fungsi operasional organisasi, misalnya pada fungsi akuntansi, keuangan, produksi, pemasaran dan lainnya. Pada tingkatan manajemen, misalnya digunakan pada tingkat manajemen atas, menengah, atau bawah. Sekolah tidak harus memiliki dan menggunakan semua aplikasi sistem yang ada, tetapi harus memilih aplikasi sistem yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.












BAB III
PENUTUP




A.Kesimpulan

Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan
Wilayah garapan/pokok-pokok Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi ;
a.Sistem informasi Akuntansi/Keuangan
b.Sistem Informasi Kepegawaian
c.Sistem Informasi Akademik/Kurikulum
d.Student Centered Learning melalui e-Learning
e.Sistem informasi perpustakaan
Nilai penting MSIP adalah :
1.Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information systems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.
2.Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal.
3.Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap
4.Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien.
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa MSIP sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan.
B.Saran.
 Kita sebagai pendidik harus memanfaatkan MSIP dengan sebaik-baiknya untuk perkembangan pendidikan.
 Menggunakan MSIP dengan tepat dan akurat untuk kemajuan pendidikan.









DAFTAR PUSTAKA

 http://visiquantum.blogspot.com/2008/08/manajemen-sistem-informasi-pendidikan.html.
 Boediono. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum
 Wahyu widyaningsih.ayukw2.muliply.com
 WWW.Air Media Persada.com
 WWW. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.co.id
 WWW.scribd.com/doc/3365808/Pembelajaran-eLearning

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM

الفصل الثا لث

اْ سس التر بيتة الاء سلا مية ) )

PELAJARAN KETIGA

( DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM )

Pendidikan Islam adalah mengembangkan pemikiran manusia, mengatur perilaku dan perasaannya atas dasar agama Islam, serta dengan maksud mewujudkan tujuan Islam dalam kehidupan individu dan masyarakat, yaitu dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan Islam ini adalah pekerjaan yang berkaitan dengan segala sesuatu dengan mengkondisikan akal pikiran manusia dan konsep-konsepnya dari alam dan kehidupan, dan dari peranan serta hubungan manusia terhadap dunia ini, dan dengan cara apa manusia memanfaatkan alam dan dunia ini, dan dari tujuan kehidupan manusia yang sementara ini serta tujuan yang wajib dilakukan manusia dengan mengerahkan usahanya untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Islam telah mempersembehkan ide-ide ini dalam satu komposisi dari konsep-konsep yang saling berkaitan dengan konstruksinya yang kuat.
Aspek keimanan adalah mempersembahkan pondasi yang kokoh dari akidah yang mantab, konsep-konsep yang jelas dan berkaitan, memiliki tujuan yang jelas, serta motifasi yang mendorong kepada berusaha, optimisme, bersungguh-sungguh, dan kesadaran.
Aspek syari’at memberikan kaidah-kaidah dan norma yang mengatur kita terhadap perilaku dan hubungan kita bahkan memberikan batasan-batasan pada kita dalam kehidupan dan perilaku kita.
Aspek ibadah menjadikan manusia untuk mewujudkan konsep-konsep tersebut, tujuan dan norma-norma serta perintah-perintah yang bersifat syari’at.
Pekerjaan Pendidik adalah mengembangkan pribadi manusia agar terpresentasi segala aspek ini dalam keharmonisan, kesempurnaan, mempersatukan potensi manusia dan membantu usaha manusia untuk mewujudkan tujuan yang sama yang bercabang serta mengembalikan seluruh kekuatan, konsep, dan bermacam-macam perilaku serta kata hati kepada pribadi manusia.





الا ْ سس الفكر ية
( Dasar-dasar Pemikiran )
Keistimewaan konsep Islam terhadap manusia, Alam dan Kehidupan,antara lain :
A. Pemikiran yang jelas yang dibangun atas system kehidupan seorang muslim yang menjadi norma-norma bagi seluruh perilaku, kebijakan dan mengawasi atas setiap amal dan kehidupan seorang muslim.
B. Keyakinan yang rasional dan sesuai dengan insting manusia yang bersifat akal, kata hati ( intuisi ) dan kejiwaan.
C. Keistimewaan aqidah Islam dengan penyajiannya akan presentasi yang memuaskan dengan cara AL-Qur’an menyimpulkan dari menarik pandangan manusia kepada realitas yang dirasakan, merenungkan atas apa yang ada disekitar kita dan yang ada pada diri kita dengan renungan yang bisa sampai kepada mengenal Allah, kekuasaan dan ke-Esa-an Nya sesuai dengan karakteristik pribadi manusia dan naluri beragama.
D. Dan manusi saling bertanya mengapa Al-Qur’an mengambil metode ini yang bersifat dialogis, empiris dan berperasaan, yang berbicara pada akal dan perasaan, dan menggerakkan air mata, bersama getaran jati, ketika Al-Qur’an mengulang dalam menyebut ayat-ayat Allah dalam cakrawala dan dalam diri kita.

Al-Qur’an menjawab pada kita sesungguhnya Al-Qur’an tidak bermaksud dengan gambaran ini yang menggariskan pada kita tentang alam dan manusia serta mengulang-mengulangnya, dan macam-macam penyajiannya ( 29-34 ), tempat-tempat yang banyak, tidak bermaksud menyampaikan pengetahuan ( ilmu ) tentang kebudayaan, dan bertanding dengan kebudayaan dan filsafat-filsafat lain, untuk mewujudkan keunggulan yang bersifat logis dan kemampuan kebahasaan Al-Qur’an semata-mata, dan tidak bermaksud melatih akal kita untuk menghafal dan memahami, akan tetapi menghendaki supaya berpindah dari pengetahuan ini kepada gerakan pemikiran dan perasaan.








نظر ة الاء سلا م الى الاء نسا ن
( Pandangan Islam Terhadap Manusia )
Diantara yang sudah ditetapkan dalam ilmu jiwa akan pandangan manusia diantara pengaruh yang paling kuat dalam pendidikannya oleh kerana itu saya mendahulukan akan pandangan ini yang bersifat Qur’ani terhadap manusia.
Semenjak diciptakannya bola bumi, manusia senantiasa mengambil pemahaman yang salah tentang dirinya sendiri yang cenderung kesisi yang berlebihan.

Adapun pandangan Islam terhadap manusia adalah sebagai berikut :
1. حقيقة الا نسا ن و اصل خلقه
( Hakekat manusia dan asal penciptaannya.)
Hakekat manusia menurut asal penciptaannya ada dua, yakni asal kejadian yang jauh yaitu : penciptaan awal manusia yang terbuat dari tanah kemudian Allah meniupkan padanya ruh. Sedangkan asal penciptaan yang kedua adalah penciptaan yang dekat yakni, manusia berasal dari nuthfah / air mani.Firman Allah :
الذي احسن كل شيء خلقه وبدا خلق الانسان من طين , ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين , ثم سواه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والاْ بصار والاْفئدة فليلا ما تشكرون (السجدة:7 و 8 و 9 )

2.الاءنسان مخلوق مكرم
( Manusia makhluk yang dimuliakan )
Islam menjelaskan tentang jenis spesies manusia,Seperti firman Allah :
ولقدكرمنا بني ادم وحملنا هم في البحر والبحر ورزقنا هم من الطينات وفضلنا على كثير ممن خلقنا تفضيلا ( الاءسراء )

3.الانسان مميز مختار

( Manusia mempunyai sifat memilah-milah dan memilih ).
Allah telah menciptakan kemampuan untuk memilih terhadap mana yang baik dan yang buruk pada manusia. Hal ini bertujuan untuk mengangkat derajat manusia dari jalan kesesatan dan membersihkan pribadi manusia itu sendiri.Sebagai mana firman Allah :
ونفس وما سواها, فالهمهل فجورها و تقواها, قد افلح من زكاها, وقد خا ب من دساها.( الشمس : 7 و 8 و 9 و 10 )

Yang artinya : “ Dan jiwa serta penyempurnaannya ( ciptaannya ), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketakwan, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ( As-Syams ayat 7-10 )
4. و مما كرما ا لله به ا لانسان و فضله
( Manusia diberikan kemampuan belajar dan berpengetahuan dengan dibekali oleh Allah instrument-instrumen untuk menunjang kemampuan ini. )
Adapun alat/instrument yang dapat mendukung dalam belajar adalah pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Sebagaimana Allah berfirman :
و ا لله ا خر جكم من بطون ا مهتكم لا تعلمون شيئا و جعل لكم السمع و ا لا بصر و ا لا فئد ة لعلكم تشكرون ( 78 )
Artinya : “ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur “ . ( An-Nahl ayat 78 ).
Sesungguhnya Allah telah menciptakan pada kita pendengaran, penglihatan,dan perasaan adalah bertujuan untuk berfikir, merenung, dan melihat pemandangan yang bertujuan penelitian, observasi terhadap apa yang ada disekitar kita.

5. مسؤ ولية ا لاء نسان وجزاؤه

( Tanggung jawab manusia dan balasannya. )
Allah menciptakan kebebasan, kemauan, kemampuan kepada manusia untuk membedakan mana yangt baik dan man yang buruk. Seperti itu juga Allah memberikan balasan atas apa yang telah dipilih oleh manusia dari kebaikan dan keburukan di hari kiamat nanti. Seperti firman Allah :
فمن يعمل مثقال ذ رة خيرا يره ( 7 ) ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره( 8 )
Artinya : “ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat ( balasannya ) nya, Dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat ( balasan ) nya pula “ .
Manusia juga menjadikan manusia akan tanggung jawabnya terhadap pendengarannya, penglihatannya, perasaannya dan semua anggota tubuhnya, maka wajib baginya untuk selalu menggunakan dalam segala kebaikan.
Allah berfirman :
ولاتقف ماليس لك به, علم ان السمع و البصر والفؤاد كل او لئك كان عنه مسؤلا ( 36 ) Artinya : “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya,Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,, dan hati semua itu akan diminta pertanggung jawabannya “ .
Tanggung jawab perasaan adalah mendidik diri manusia akan kesadaran, selalu waspada, menjauhkan diri dari tergelincir dalam kesesatan, tidak mudah menyerah pada hawa nafsu, bersikap adil, menjauhkan diri dari berbuat dholim, dan berbuat kerusakan serta kontinyu dalam setiap perilaku dan urusan-urusan manusia.
Rasulullah SAW, menetapkan bahwa tanggung jawab manusia adalah terhadap hartanya, umurnya, masa mudanya.
6.المهمة العليا للاء نسان, عبادة الله
( Kepentingan yang tinggi bagi manusia yaitu beribadah kepada Allah )
Akumulasi setiap tanggung jawab adalah tanggung jawab manusia terhadap beribadah kepada Allah dan meng-Esakan yakni keikhlasan beribadah hanya kepada Allah semata.
Seperti Allah telah berfirman :
وما خلقت الجن وا لا نس ا لا ليعبدون ( الز رية : 56 )
و ان المسجد لله فلا تدعوا مع الله ا حدا ( الجى : 18 )
Artinya : “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku ( adz.Dzariyat : 56 ), Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya, disamping ( menyembah ) Allah ( al- jin : 18 ).












نظرة ا لاء سلا م الى الكون
( Pandangan Islam Atas Alam )
Keistimewaan pandangan Islam terhadap alam dengan sesungguhnya tidak ada pandangan yang semata-mata karena rasional.
1. فالكونكله مخلوق لله, خلقه لهدفوغا ية, وماكان اللعب والعبث باعثا على الخلق
( Adapun alam seisinya diciptakan Allah, Alam diciptakan untuk sebuah tarfet dan tujuan serta tidak ada main-main tidak pula sia-sia yang mendorong pada penciptaan ).
Pengaruh Kependidikan :
 Keterbukaan seorang muslim dengan pencipta alam yang bertujuan manaikkan dari kehidupan, yaitu dengan beribadah kepada Allah.
 Mendidik manusia atas keseriusannya, maka alam seisinya didirikan atas dasar kebenaran yang ada untuk target yang ditentukan pada waktu yang telah diketahui bagi Allah, dan tidak ada yang sia-sia dan main-main dan urusan-urusannya.
2. خضوع الكون لسنن سنها ا لله وفق ا قدار قدرها ا لله :
(Alam tunduk kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah dan yang sesuai dengan
Takdir Allah ).
 Dasar berfikir :
1. Kejelasan berfikir, yang dibangun atas dasar fikiran dan system kehidupan muslim.
2. Keistimewaan logika dengan kenyakinan dan dapat diterima akal sehat ( Resinebel ) dan kecakapan akal.
3. Penyajian yang memuaskan.
4. Saling bertanya antar manusia

3. الكون مسير ومدبر دائما بقدرة ا لله
( Alam dijalankan dan diatur selamanya dengan ketetapan Allah ).
Allah yang mengatur hukum-hukum alam yang bersifat tetap dan senantiasa berdiri untuk menjalankan alam dan mengatur urusannya, dan dibantu Allah dengan kekuatan Allah.
4. وكذلك ا لاء نسان : قدرتب الله سننا ا جتما عيتة لحياته
 Allah menetapkan hukum-hukum social untuk kehidupan manusia.
 Maka Allah menguus Rasul atas dasar kerasulan, Allah menyiksa umat terdahulu, dan merusak sebagian yang lain, dan menyusun batas-batas, dan merubah keadaan-keadaan nya.