Kamis, 10 Juni 2010

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM

الفصل الثا لث

اْ سس التر بيتة الاء سلا مية ) )

PELAJARAN KETIGA

( DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM )

Pendidikan Islam adalah mengembangkan pemikiran manusia, mengatur perilaku dan perasaannya atas dasar agama Islam, serta dengan maksud mewujudkan tujuan Islam dalam kehidupan individu dan masyarakat, yaitu dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan Islam ini adalah pekerjaan yang berkaitan dengan segala sesuatu dengan mengkondisikan akal pikiran manusia dan konsep-konsepnya dari alam dan kehidupan, dan dari peranan serta hubungan manusia terhadap dunia ini, dan dengan cara apa manusia memanfaatkan alam dan dunia ini, dan dari tujuan kehidupan manusia yang sementara ini serta tujuan yang wajib dilakukan manusia dengan mengerahkan usahanya untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Islam telah mempersembehkan ide-ide ini dalam satu komposisi dari konsep-konsep yang saling berkaitan dengan konstruksinya yang kuat.
Aspek keimanan adalah mempersembahkan pondasi yang kokoh dari akidah yang mantab, konsep-konsep yang jelas dan berkaitan, memiliki tujuan yang jelas, serta motifasi yang mendorong kepada berusaha, optimisme, bersungguh-sungguh, dan kesadaran.
Aspek syari’at memberikan kaidah-kaidah dan norma yang mengatur kita terhadap perilaku dan hubungan kita bahkan memberikan batasan-batasan pada kita dalam kehidupan dan perilaku kita.
Aspek ibadah menjadikan manusia untuk mewujudkan konsep-konsep tersebut, tujuan dan norma-norma serta perintah-perintah yang bersifat syari’at.
Pekerjaan Pendidik adalah mengembangkan pribadi manusia agar terpresentasi segala aspek ini dalam keharmonisan, kesempurnaan, mempersatukan potensi manusia dan membantu usaha manusia untuk mewujudkan tujuan yang sama yang bercabang serta mengembalikan seluruh kekuatan, konsep, dan bermacam-macam perilaku serta kata hati kepada pribadi manusia.





الا ْ سس الفكر ية
( Dasar-dasar Pemikiran )
Keistimewaan konsep Islam terhadap manusia, Alam dan Kehidupan,antara lain :
A. Pemikiran yang jelas yang dibangun atas system kehidupan seorang muslim yang menjadi norma-norma bagi seluruh perilaku, kebijakan dan mengawasi atas setiap amal dan kehidupan seorang muslim.
B. Keyakinan yang rasional dan sesuai dengan insting manusia yang bersifat akal, kata hati ( intuisi ) dan kejiwaan.
C. Keistimewaan aqidah Islam dengan penyajiannya akan presentasi yang memuaskan dengan cara AL-Qur’an menyimpulkan dari menarik pandangan manusia kepada realitas yang dirasakan, merenungkan atas apa yang ada disekitar kita dan yang ada pada diri kita dengan renungan yang bisa sampai kepada mengenal Allah, kekuasaan dan ke-Esa-an Nya sesuai dengan karakteristik pribadi manusia dan naluri beragama.
D. Dan manusi saling bertanya mengapa Al-Qur’an mengambil metode ini yang bersifat dialogis, empiris dan berperasaan, yang berbicara pada akal dan perasaan, dan menggerakkan air mata, bersama getaran jati, ketika Al-Qur’an mengulang dalam menyebut ayat-ayat Allah dalam cakrawala dan dalam diri kita.

Al-Qur’an menjawab pada kita sesungguhnya Al-Qur’an tidak bermaksud dengan gambaran ini yang menggariskan pada kita tentang alam dan manusia serta mengulang-mengulangnya, dan macam-macam penyajiannya ( 29-34 ), tempat-tempat yang banyak, tidak bermaksud menyampaikan pengetahuan ( ilmu ) tentang kebudayaan, dan bertanding dengan kebudayaan dan filsafat-filsafat lain, untuk mewujudkan keunggulan yang bersifat logis dan kemampuan kebahasaan Al-Qur’an semata-mata, dan tidak bermaksud melatih akal kita untuk menghafal dan memahami, akan tetapi menghendaki supaya berpindah dari pengetahuan ini kepada gerakan pemikiran dan perasaan.








نظر ة الاء سلا م الى الاء نسا ن
( Pandangan Islam Terhadap Manusia )
Diantara yang sudah ditetapkan dalam ilmu jiwa akan pandangan manusia diantara pengaruh yang paling kuat dalam pendidikannya oleh kerana itu saya mendahulukan akan pandangan ini yang bersifat Qur’ani terhadap manusia.
Semenjak diciptakannya bola bumi, manusia senantiasa mengambil pemahaman yang salah tentang dirinya sendiri yang cenderung kesisi yang berlebihan.

Adapun pandangan Islam terhadap manusia adalah sebagai berikut :
1. حقيقة الا نسا ن و اصل خلقه
( Hakekat manusia dan asal penciptaannya.)
Hakekat manusia menurut asal penciptaannya ada dua, yakni asal kejadian yang jauh yaitu : penciptaan awal manusia yang terbuat dari tanah kemudian Allah meniupkan padanya ruh. Sedangkan asal penciptaan yang kedua adalah penciptaan yang dekat yakni, manusia berasal dari nuthfah / air mani.Firman Allah :
الذي احسن كل شيء خلقه وبدا خلق الانسان من طين , ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين , ثم سواه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والاْ بصار والاْفئدة فليلا ما تشكرون (السجدة:7 و 8 و 9 )

2.الاءنسان مخلوق مكرم
( Manusia makhluk yang dimuliakan )
Islam menjelaskan tentang jenis spesies manusia,Seperti firman Allah :
ولقدكرمنا بني ادم وحملنا هم في البحر والبحر ورزقنا هم من الطينات وفضلنا على كثير ممن خلقنا تفضيلا ( الاءسراء )

3.الانسان مميز مختار

( Manusia mempunyai sifat memilah-milah dan memilih ).
Allah telah menciptakan kemampuan untuk memilih terhadap mana yang baik dan yang buruk pada manusia. Hal ini bertujuan untuk mengangkat derajat manusia dari jalan kesesatan dan membersihkan pribadi manusia itu sendiri.Sebagai mana firman Allah :
ونفس وما سواها, فالهمهل فجورها و تقواها, قد افلح من زكاها, وقد خا ب من دساها.( الشمس : 7 و 8 و 9 و 10 )

Yang artinya : “ Dan jiwa serta penyempurnaannya ( ciptaannya ), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketakwan, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ( As-Syams ayat 7-10 )
4. و مما كرما ا لله به ا لانسان و فضله
( Manusia diberikan kemampuan belajar dan berpengetahuan dengan dibekali oleh Allah instrument-instrumen untuk menunjang kemampuan ini. )
Adapun alat/instrument yang dapat mendukung dalam belajar adalah pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Sebagaimana Allah berfirman :
و ا لله ا خر جكم من بطون ا مهتكم لا تعلمون شيئا و جعل لكم السمع و ا لا بصر و ا لا فئد ة لعلكم تشكرون ( 78 )
Artinya : “ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur “ . ( An-Nahl ayat 78 ).
Sesungguhnya Allah telah menciptakan pada kita pendengaran, penglihatan,dan perasaan adalah bertujuan untuk berfikir, merenung, dan melihat pemandangan yang bertujuan penelitian, observasi terhadap apa yang ada disekitar kita.

5. مسؤ ولية ا لاء نسان وجزاؤه

( Tanggung jawab manusia dan balasannya. )
Allah menciptakan kebebasan, kemauan, kemampuan kepada manusia untuk membedakan mana yangt baik dan man yang buruk. Seperti itu juga Allah memberikan balasan atas apa yang telah dipilih oleh manusia dari kebaikan dan keburukan di hari kiamat nanti. Seperti firman Allah :
فمن يعمل مثقال ذ رة خيرا يره ( 7 ) ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره( 8 )
Artinya : “ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat ( balasannya ) nya, Dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat ( balasan ) nya pula “ .
Manusia juga menjadikan manusia akan tanggung jawabnya terhadap pendengarannya, penglihatannya, perasaannya dan semua anggota tubuhnya, maka wajib baginya untuk selalu menggunakan dalam segala kebaikan.
Allah berfirman :
ولاتقف ماليس لك به, علم ان السمع و البصر والفؤاد كل او لئك كان عنه مسؤلا ( 36 ) Artinya : “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya,Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,, dan hati semua itu akan diminta pertanggung jawabannya “ .
Tanggung jawab perasaan adalah mendidik diri manusia akan kesadaran, selalu waspada, menjauhkan diri dari tergelincir dalam kesesatan, tidak mudah menyerah pada hawa nafsu, bersikap adil, menjauhkan diri dari berbuat dholim, dan berbuat kerusakan serta kontinyu dalam setiap perilaku dan urusan-urusan manusia.
Rasulullah SAW, menetapkan bahwa tanggung jawab manusia adalah terhadap hartanya, umurnya, masa mudanya.
6.المهمة العليا للاء نسان, عبادة الله
( Kepentingan yang tinggi bagi manusia yaitu beribadah kepada Allah )
Akumulasi setiap tanggung jawab adalah tanggung jawab manusia terhadap beribadah kepada Allah dan meng-Esakan yakni keikhlasan beribadah hanya kepada Allah semata.
Seperti Allah telah berfirman :
وما خلقت الجن وا لا نس ا لا ليعبدون ( الز رية : 56 )
و ان المسجد لله فلا تدعوا مع الله ا حدا ( الجى : 18 )
Artinya : “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku ( adz.Dzariyat : 56 ), Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya, disamping ( menyembah ) Allah ( al- jin : 18 ).












نظرة ا لاء سلا م الى الكون
( Pandangan Islam Atas Alam )
Keistimewaan pandangan Islam terhadap alam dengan sesungguhnya tidak ada pandangan yang semata-mata karena rasional.
1. فالكونكله مخلوق لله, خلقه لهدفوغا ية, وماكان اللعب والعبث باعثا على الخلق
( Adapun alam seisinya diciptakan Allah, Alam diciptakan untuk sebuah tarfet dan tujuan serta tidak ada main-main tidak pula sia-sia yang mendorong pada penciptaan ).
Pengaruh Kependidikan :
 Keterbukaan seorang muslim dengan pencipta alam yang bertujuan manaikkan dari kehidupan, yaitu dengan beribadah kepada Allah.
 Mendidik manusia atas keseriusannya, maka alam seisinya didirikan atas dasar kebenaran yang ada untuk target yang ditentukan pada waktu yang telah diketahui bagi Allah, dan tidak ada yang sia-sia dan main-main dan urusan-urusannya.
2. خضوع الكون لسنن سنها ا لله وفق ا قدار قدرها ا لله :
(Alam tunduk kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah dan yang sesuai dengan
Takdir Allah ).
 Dasar berfikir :
1. Kejelasan berfikir, yang dibangun atas dasar fikiran dan system kehidupan muslim.
2. Keistimewaan logika dengan kenyakinan dan dapat diterima akal sehat ( Resinebel ) dan kecakapan akal.
3. Penyajian yang memuaskan.
4. Saling bertanya antar manusia

3. الكون مسير ومدبر دائما بقدرة ا لله
( Alam dijalankan dan diatur selamanya dengan ketetapan Allah ).
Allah yang mengatur hukum-hukum alam yang bersifat tetap dan senantiasa berdiri untuk menjalankan alam dan mengatur urusannya, dan dibantu Allah dengan kekuatan Allah.
4. وكذلك ا لاء نسان : قدرتب الله سننا ا جتما عيتة لحياته
 Allah menetapkan hukum-hukum social untuk kehidupan manusia.
 Maka Allah menguus Rasul atas dasar kerasulan, Allah menyiksa umat terdahulu, dan merusak sebagian yang lain, dan menyusun batas-batas, dan merubah keadaan-keadaan nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar