Jumat, 14 Desember 2012

Persepsi Manusia terhadap Asmaul Husna dalam Rangka Meningkatkan Mutu Kehidupan

A.    Histori Asmaul Husna

Asma'ul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkannya, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah Ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah dan tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas : 1-4)
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.[1]

B.     Pengertian Asmaul Husnah
Asmaul Husna artinya nama-nama yang baik. Adapun menurut istilah asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah SWT. Sebagai bukti kemahaagungan dan kesempurnaan-Nya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW :
Yang artinya :”Sesungguhnya Allah SWT mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu,barang siapa yang menghitungnya (menghafalnya) ia masuk surga”. (HR Buchari dan Muslim)
Senada dengan penjelasan hadist tersebut, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surah Al Hasyr ayat 24.
هُو اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٢٤)
Artinya :”Dialah Allah SWT yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Dan Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana.”(QS Al Hasyr :24)

Asmaul Husna yang berjumlah 99 tersebut hanyalah milik Allah SWT dan tidak ada satupun yang memiliki maupun menyamai nama-nama tersebut. Oleh karena itu, manusia sebagai mahluk ciptaan-Nya, diharapkan untuk mengucapkan nama-nama yang indah dan agung tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya ketika berdzikir tau berdo’a, nama-nama Asmaul husna kita baca dengan memilih sesuai permintaan kita, seperti mohon kekuatan, kita mengucapkan Al Aziz yang berarti Maha Perkasa. Apabila kita mohon petunjuk, maka yang kita baca Al Hadi  yang artinya Maha Pemberi Petunjuk.

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٨٠)
artinya : “Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang bagus), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam(menyebut) nama-nama-Nya, nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS.Al A’raaf :180)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap kali kita berdo’a hendaknya diawali dengan memuji kepada Allah SWT, yaitu dengan menyebut Asmaul Husna.[2]

C.    Beberapa Nama-nama Asmaul Husna
1)      Al- Majiid
a) Pengertian Al-Majiid
Lafal Al-Majiid mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang sangat sempurna kemuliaan-Nya, atau Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar kekuasaan-Nya, atau Yang Maha Banyak pemberian-Nya. Kemuliaan Dzat, bila digabungkan dengan kebaikan perbuatan, maka disebutlah ia sebagai majd.
b)                        Dalil yang Berkaitan dengan Al-Majiid
Description: 85:15
Artinya : “yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha Mulia,”
Allah SWT memiliki kesempurnaan dalam kemuliaan atau keluhuran. Dia lah yang memiliki kemuliaan dalam zat-Nya, keindahan dalam perbuatan-Nya, dan banyak memberikan anugerah bagi makhluk-Nya.
c)    Makna Al-Majiid yang Terkandung dalam Tatanan Kehidupan Manusia
Dalam tatanan kehidupan manusia, makna Al-Majiid , mempunyai makna bahwa sebagai manusia hendaknya kita memuliakan Allah SWT dalam keadaan apapun, serta kita sebagai manusia juga harus memuliakan orang lain dengan cara menghormatinya dan menghargainya dengan berbagai macam perbedaan yang dimilikinya.
d)   Nilai-nilai yang Dapat diambi Hikmahnya dari Al-Majiid dalam Kehidupan Manusia
Hikmah dari Al-Majiid dalam kehidupan manusia yaitu salah satunya menghormati dan menghargai orang lain.
e)    Wujud Nyata Al-Majiid yang Berkaitan dengan Tatanan Kehidupan Manusia
Wujud nyata yang dapat diambil dari Al-Majiid yaitu bagaimana kita sebagai manusia harus memuliakan orang lain dengan segala kekurangan dan perbedaan yang ada pada diri orang lain, yaitu dengan cara menghormati dan menghargainya.
f)    Persepsi Manusia terhadap Al-Majiid
Al-Majiid merupakan nama Allah SWT yang memiliki makna memuliakan, dimana kita sebagai manusia senantiasa harus memuliakan Allah SWT sebagai Tuhan kita, dan memuliakan orang lain dengan berbagai kekurangannya.
g)   Bagaimana Seharusnya Manusia Bersikap terhadap Sifat Al-Majiid
Sebagai manusia senantiasa kita harus bersikap saling memuliakan, salah satunya yaitu saling menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada pada setiap manusia.
h)   Balasan Bagi Manusia yang Taat dan yang Ingkar terhadap Al-Majiid
Bagi manusia yang taat akan perintah Allah SWT, yaitu salah satunya dengan cara memuliakan orang lain maka Allah SWT akan memuliakan orang tersebut. Dan bagi manusia yang ingkar akan perintah Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan kemurkahan bagi manusia yang tidak mau memuliakan orang lain.
i)     Sumbangsih Pemikiran Agar Manusia Menyakini Sifat atau Nama-nama Allah SWT
Sebagai manusia kita harus berfikir untuk mematuhi segala perintah dan larangan Allah SWT sebagai hambanya dimuka bumi ini, dengan menyakini sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT.
2)   Al-Matiin
a)     Pengertian Al-Matiin
Al-Matiin memiliki arti Maha Kokoh. Kekokohan Allah SWT di atas segalanya hingga tidak ada masa berakhirnya. Kokohnya Allah SWT tidak ada yang dapat menandingi-Nya.
b)        Dalil yang Berkaitan dengan Al-Matiin
Description: http://kawansejati.org/alquran-digital/img/s051/a058.png

Artinya : “ Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”
Allah swt memiliki kekokohan dalam kekuatan-Nya (pada sifat al-Qawiy-Nya). Kekuatan-Nya bersifat abadi, mutlak, tidak berubah, dan mandiri. Kekokohan Allah tidak dibantu oleh siapa dan apapun yang ada di seluruh alam semesta.
Hal ini terlihat dari ciptaan-Nya yang tidak tertandingi. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah menciptakan besi. Ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa besi termasuk logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri. Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang artinya sebagai berikut:
"...Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia...." (Q.S Al-Hadiid[57]:25)
c)         Makna Al-Matiin yang Terkandung dalam Tatanan Kehidupan Manusia
Dalam tatanan kehidupan manusia, makna Al-Matiin, mempunyai makna bahwa sebagai manusia hendaknya kita harus kuat dan kokoh dalam menghadapi segala macam cobaan dalam kehidupan, serta kita sebagai manusia juga harus mempercayai dan membenarkan bahwa Allah SWT memiliki kekuatan dan  Kekokohan yang tidak dibantu oleh siapapun yang ada di seluruh alam semesta.
d)        Nilai-nilai yang Dapat diambi Hikmahnya dari Al-Matiin dalam Kehidupan Manusia
Hikmah dari Al-Matiin dalam kehidupan manusia yaitu salah satunya selalu menyakini bahwa kita sebagai manusia mempunyai kekuatan dalam melakukan aktivitas di muka bumi ini.
e)         Wujud Nyata Al-Matiin yang Berkaitan dengan Tatanan Kehidupan Manusia
Wujud nyata yang dapat diambil dari Al-Matiin yaitu bagaimana kita sebagai manusia harus selalu kuat dalam pendirian kita untuk menjalankan semua perintah dan larangan Allah SWT. Serta sebagai manusia kita harus kuat untuk menjalani hidup dengan berbagai macam cobaan yang ada di muka bumi ini.
f)         Persepsi Manusia terhadap Al-Matiin
Al-Matiin merupakan nama Allah SWT yang memiliki makna kekuatan, dimana kita sebagai manusia senantiasa harus kuat dalam menghadi kehidupan
g)        Bagaimana Seharusnya Manusia Bersikap terhadap Sifat Al-Matiin
Sebagai manusia senantiasa kita harus bersikap kuat dan kokoh , salah satunya yaitu kuat menjalani kehidupan dengan berbagai macam cobaan dan kokoh dalam menyakini sesuatu apapun.
h)        Balasan Bagi Manusia yang Taat dan yang Ingkar terhadap Al-Matiin
Bagi manusia yang taat akan perintah Allah SWT, yaitu salah satunya dengan cara menyakini dan kokoh akan imannya kepada Allah SWT maka Allah akan memberikan pujian akan kekokohanya tersebut. Dan bagi manusia yang ingkar akan perintah Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan kemurkahan bagi manusia yang tidak mau menyakini atau mengimani Allah dengan kekokohan hatinya.
i)     Sumbangsih Pemikiran Agar Manusia Menyakini Sifat atau Nama-nama Allah SWT
Sebagai manusia kita harus berfikir untuk mematuhi segala perintah dan larangan Allah SWT sebagai hambanya dimuka bumi ini, dengan menyakini sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT.


[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Asma%27ul_husna
[2] http://ariffadholi.blogspot.com/2012/04/asmaul-husna.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar