BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan diakui sebagai kekuatan yang dapat mendorong manusia mencapai kemajuan peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.
Persoalan pendidikan memang masalah yang sangat penting dan aktual sepanjang masa, karena hanya dengan pendidikan manusia akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam kapabilitas mengelolah alam yang dikaruniakan Allah kepada makhluk-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sangat besar kontribusinya dalam pembinaan moral, kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, untuk mengukur kemajuan suatu umat atau bangsa dapat dilihat seberapa jauh tingkat pendidikannya.
Mengingat demikian urgennya pendidikan Islam bagi pembinaan etika moral generasi muda, maka menjadi hal yang sangat penting untuk diwacanakan tentunya dalam kerangka akademik.
B. Rumusan Maslah
Dari latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dipaparkan oleh pemakalah diantaranya yaitu :
1. Apa pengertian tentang ilmu pendidikan islam ?
2. Apa sajakah ruang lingkup bahasan ilmu pendidikan islam ?
3. Apa urgensi dari ilmu pendidikan islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang ilmu pendidikan islam
2. Menguraikan tentang ruang lingkup bahasan ilmu pendidikan islam
3. Menguraikan tentang urgensi dari ilmu pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Untuk memberikan pengertian tentang pendidikan Islam, maka perlu diketahui dari mana asal kata tersebut. Kata “pendidikan” adalah terjemahan dari bahasa Arab, yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan. Kata tersebut bermakna : Pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan (A.W. Munawwir, 1997 : 470).
Dalam Alquran banyak dijumpai ayat yang mempunyai arti yang sama dengan pengertian di atas. Ayat-ayat tersebut dapat dilihat pada:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَـانِى صَغِيْرًا
Artinya :
“Ya, Allah kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah membimbing aku waktu kecil “.(Q.S. 17 : 24). Selanjutnya dapat pula dilihat pada ayat berikut:
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِيْنَا وَلِيْدًا وَلَبِثْتَ فِيْـنَا مِنْ عُمْرِكَ سِنِيْنَ
Artinya :
“Berkata (Fir’aun kepada Nabi Musa), Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu”. (Q.S. 26 : 18).[1]
Pengertian pendidikan yang kita pahami sekarang belum terdapat pada zaman Nabi. Namun usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan usaha dakwahnya memberi contoh dan melatih keterampilan berbuat kebajikan, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.[2] Hal ini seiring dengan apa yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam”. Apa yang beliau lakukan dalam mendidik manusia kita rumuskan sekarang dengan pendidikan Islam. Cirinya ialah perubahan tingkah laku sesuai dengan ajaran Islam. Adapun pendidikan dalam pemahaman Islam ialah pertumbuhan yang seimbang antara pertumbuhan jasad, akal, dan ruh (Muhammad Imarah, 1992 : 63).
Selain pengertian di atas juga terdapat definisi pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Ahmad Tafsir bahwa: Pendidikan Islam bagi saya ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat pendidikan Islam ialah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim semaksimal mungkin (Ahmad Tafsir, 1992 : 32).[3]
Di samping pengertian-pengertian di atas, masih banyak lagi pengertian yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Namun cukup dimengerti bahwa dari pengertian yang mereka kemukakan dapat dipahami bahwa pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya dengan tujuan membimbing ke arah yang lebih sempurna yang sesuai dengan agama Islam yakni dengan menggunakan sarana atau alat belajar dan berlangsung pada suatu tempat tertentu.
B. Ruang Lingkup Bahasan Ilmu Pendidikan Islam
Adapun ruang lingkup bahasan ilmu pendidikan Islam yaitu :
1. Perbuatan Mendidik
Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan, tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya. Dalam perbuatan mendidik ini sering disebut dengan tahzib.
2. Anak Didik
Anak didik merupakan unsur terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi menggiring anak didik ke arah yang lebih sempurna.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan Islam yaitu ke arah mana anak didik itu akan dibawa.
4. Pendidik
Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan Islam. Ini memiliki peranan yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak ditentukan oleh mereka.
5. Materi Pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik. Dalam pendidikan Islam materi pendidikan Islam sering disebut dengan Maddatut Tarbiyah.
6. Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam yaitu prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas asumsi tertentu tentang hakikat Islam.[4] Metode tersebut mencakup cara pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik.
7. Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam.[5] Dimana hal ini merupakan cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hasil belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
8. Alat-alat Pendidikan
Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tercapai. Oleh karena itu pendidikan Islam mengutamakan pengajaran ilmu dan pembentukan akhlak, maka alat untuk mencapai ilmu adalah alat-alat pendidikan ilmu sedangkan alat untuk membemtuk akhlak adalah pergaulan.[6]
9. Lingkungan Pendidikan
Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan Islam di sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.
C. Urgensi Ilmu Pendidikan Islam
M. Athiyah mengemukakan bahwa pentingnya pendidikan Islam adalah untuk membentuk budi pekerti. Sementara budi pekerti adalah jiwa dari pada pendidkan Islam. Dan Islam telah menyimpulkan bahwa mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan Islam. Iman Al-Ghazali berpendapat bahwa pentingnya pendidikan Islam ialah usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pendidikan Islam bukan sekedar mengisi otak dengan segala macam ilmu yang berorientasi pragmatis, melainkan mendidik akhlak dan jiwa (spiritual), mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci berlandaskan iman dan taqwa.[7]
Muhammad Quthb, berpendapat bahwa hakekat pendidikan Islam ialah pembinaan rohani, pendidikan intelektual dan pembinaan jasmani. Hubungannya dengan pembinaan ruhani, Muhammad Quthub menjelaskan bahwa ruhani adalah pusat eksistensi manusia yang menjadi titik perhatian. Ruhani adalah landasan, tempat dan penuntun kepada kebenaran. Dalam pendidikan intelektual, Quthb menjelaskan bahwa Islam memberi kemungkinan kepada manusia untuk mengetahui hal-hal yang gaib sebesar kemampuannya. Sedangkan dalam pembinaaan jasmani, ia menjelaskan bahwa Islam begitu menghormati jasmani, tidak membiarkannya apa adanya, sebab apabila dibiarkan maka ia tidak menjadi energi yang bermanfaat, melainkan justru merusak eksistensi jasmani itu sendiri.
Apabila nilai-nilai moral dan akhlak tidak diajarkan atau dimarjinalisasikan dalam kehidupan manusia, maka akibatnya adalah manusia akan mengambil kehidupan duniawi ini sepuas-puasnya dengan membuat berbagai tatanan di atas standar materialistik. Sekalipun kesenangan itu musnah seluruhnya akibat jiwa yang kosong dari iman, dan kekosongan dari norma-norma agama. Kesenangan dan kenikmatan hidup yang dibangun selain dari prinsip moral, akan berubah menjadi perburuan hawa nafsu yang pada akhirnya mencelakakan manusia.
Kehidupan yang dibangun di atas prinsip materialistik murni untuk mencapai kesejahteraan, sudah dapat dipastikan bahwa yang dicapai hanya kesejahteraan lahiriah, sedangkan kesejahteraan ruhaniah tidak akan terpenuhi. Keadaan ini apabila sampai pada tingkat teratas strata kehidupan dan berbagai segmen kehidupan, maka akan terjadi kehancuran yang mengenaskan. Akhirnya cita-cita manusia untuk mencapai ketaqwaan hanyalah menjadi suatu harapan yang hampa. Di sinilah letaknya urgensi pendidikan Islam sebagaimana makna faktual al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 13 yaitu:
"Hai manusia, sesunguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal dan menghargai dan sesunggunya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang taqwa…(QS. Al-Hujurat: 13).
Dalam hal itu proses untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan hidup, maka setiap orang/individu diperintahkan untuk belajar secara terus menerus sepanjang hidupnya, dan hal itu merupakan konsekuensi logis ditetapkannya manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Pendidikan merupakan bagian dari tugas kekhalifaan manusia. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan harus dilaksanakan secara konsisten dan penuh tanggung jawab. Dalam hal ini Islam memberikan pandangan bahwa konsep-konsep yang mendasar tentang pendidikan dan tanggung jawab umat muslim untuk menjabarkan dan mengaplikasikannya ke dalam praktek pendidikan. Pendidikan dalam arti yang luas, adalah proses mengubah dan memisahkan nilai suatu kebudayaan atau derajat kepada masing-masing individu dalam masyarakat. Firman Allah Swt;
"Allah akan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan …..(QS. Al-Mujadilah ayat: 11)"
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam merupakan keharusan mutlak untuk dilaksanakan secara konsisten dengan penuh rasa tanggung jawab, guna mencapai kesejahteraan hidup sebagai wujud peribadatan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam yaitu ilmu yang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya dengan tujuan membimbing ke arah yang lebih sempurna yang sesuai dengan agama Islam yakni dengan menggunakan sarana atau alat belajar dan berlangsung pada suatu tempat tertentu.
2. Ruang lingkup bahasan ilmu pendidikan Islam :
1) Perbuatan Mendidik
2) Anak Didik
3) Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
4) Pendidik
5) Materi Pendidikan Islam
6) Metode Pendidikan Islam
7) Alat Pendidikan
8) Evaluasi Pendidikan Islam
9) Lingkungan Pendidikan.
3. Urgensi ilmu pendidikan Islam , diantaranya :
1). M. Athiyah mengemukakan bahwa pentingnya pendidikan Islam adalah untuk membentuk budi pekerti. Sementara budi pekerti adalah jiwa dari pada pendidkan Islam. Dan Islam telah menyimpulkan bahwa mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan Islam.
2). Iman Al-Ghazali berpendapat bahwa pentingnya pendidikan Islam ialah usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pendidikan Islam bukan sekedar mengisi otak dengan segala macam ilmu yang berorientasi pragmatis, melainkan mendidik akhlak dan jiwa (spiritual), mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci berlandaskan iman dan taqwa.
B. Saran
1. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, para pembaca bisa memberikan kritik dan sarannya, guna untuk kesempurnaan makalah ini.
2. Semoga dengan kita membaca makalah ini , kita dapat mengambil manfaat dan ilmu pengetahuan dari makalah ini guna untuk kehidupan yang lebih baik bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Zakiah Daradjat,dkk. Ilmu Pendidikan Islam. 2008. (Jakarta: PT. Bumi Aksara). cet 7.
http://www.tuanguru.net/2011/11/urgensi-pendidikan-islam.html
http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/04/28/pengertian-dan-ruang-lingkup-pendidikan-islam/
Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. Ilmu Pendidikan Islam. 2006. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group). cet, 3.
[1] Dr. Zakiah Daradjat,dkk., Ilmu Pendidikan Islam, 2008 (Jakarta: PT. Bumi Aksara), cet 7, hlm. 25-26.
[2] Ibidi, hlm. 27.
[3] http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/04/28/pengertian-dan-ruang-lingkup-pendidikan-islam/
[4] Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., Ilmu Pendidikan Islam, 2006, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), cet, 3., hlm. 165.
[5]Ibid ,.hlm. 211.
[6] Dr. Zakiah Daradjat,dkk., Opcit., hlm. 80.
[7] http://www.tuanguru.net/2011/11/urgensi-pendidikan-islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar