Kamis, 19 Mei 2011

Metodologi pembelajaran PAI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan usaha untuk mempengaruhi, mengubah dan membentuk kepribadian dan tingkah laku sehingga sesuai dengan tujuan hidup yang dicita-citakan.
Agar mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran yang ada, diperlukan suatu metode penngajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Metode mengajar merupakan bagian perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
Pada setiap mata pelajaran, metode yang digunakan bias bermacam-macam, sesuai dengan matri pembelajaran yang ada. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga bias digunakan banyak metode dalam penyampaiannya. Diantaranya yang akan dibahas di sini adalah metode pemecahan masalah, metode proyek, metode cerita, metode latihan, metode praktik, dan metode suri tauladan.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan makalah yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan metode pemecahan masalah, metode latihan, metode proyek, metode cerita, metode praktik, metode suri tauladan?
2. Metode apa sajakah yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran PAI kelas VIII semester 1 dan 2?
3. Bagaimana contoh penerapan metode praktik pada materi hukum bacaaan Qalqalah dan Ra ?



C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian metode pemecahan masalah, metode latihan, metode proyek, metode cerita, metode praktik, metode suri tauladan.
2. Untuk mengetahui metode apa sajakah yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran PAI kelas VIII semester 1 dan 2.
3. Agar dapat penerapkan metode praktik pada materi hukum bacaaan Qalqalah dan Ra .
4. Manfaat penulisan makalah
Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah:
 Manfaat Teoritis :
Dapat mengetahui tentang pengertian metode pemecahan masalah, metode latihan, metode proyek, metode cerita, metode praktik, metode suri tauladan. Dan untuk mengetahui metode apa sajakah yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran PAI kelas VIII semester 1 dan 2. Serta Agar dapat penerapkan metode praktik pada materi hukum bacaaan Qalqalah dan Ra .
 Manfaat Praktis :
1. Manfaat untuk guru
• Mengetahui berbagai macam metode pembelajaran sehingga bi memilih dari memilih dari metode-metode tersebut untuk selanjutnya diaplikkasikan dalam proses pembelajaran
• Dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar.
2. Manfaat untuk mahasiswa
• Bisa dijadikan pelajaran dan bekal, agar kelak jika menjadi guru, dapat memilih metode yang tepat dalam pembelajaran.


3. Manfaat untuk siswa
• Dengan adanya penggunaan metode yang tepat, maka siswa akan dengan mudah dalam proses pembelajaran.
• Siswa tidak akan jenuh karena metode yang monoton
4. Manfaat untuk institusi
• Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh para guru, maka akan menjadikan Institusi itu lebih berkualitas dan lebih berprestasi.

1. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini penulis susun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Manfaat Penulisan
5. Sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III ANALISIS
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi dan Metode Pembelajaran
B. Kegiatan Pembelajaran
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. saran

BAB II
KAJIAN TEORI
Kelompok 2 akan mengkaji tentang pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Methode)
a. Pengertian
Problem Solving adalah pemecahan masalah, problem solving digunakan sebagai metode dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan bantuan proses berfikir.
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
b. Langkah-langkah Metode Problem Solving
Langkah-langkah dalam pelaksanaan Metode Problem Solving, diantaranya yaitu :
1) Menetapkan masalah atau materi yang mengandung problem yang dapat dipecahkan.
2) Membuat rumusan yang jelas tentang permasalahan yang akan dipecahkan.
3) Mencari landasan teori yang digunakan sebagai dasar pemecahan masalah.
4) Mencari sebuah rumusan pertanyaan yang memancing munculnya permasalahan.
5) Mencari alternative pemecahan masalah yang paling tepat dan sesuai dengan pokok permasalahan.
Bisa disimpulkan bahwa, metode pemecahan masalah (problem solving) yaitu penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi dalam pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
c. Keunggulan dan Kelemahan Metode Problem Solving, diantaranya sebagai berikut
Keunggulan metode problem solving,sebagai berikut :
1) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2) Berfikir dan bertindak kreatif.
3) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
4) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving, sebagai berikut :
1) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misalnya terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya tidak dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.



2. Metode Latihan (Drelling Methode)
a. Pengertian
Menurut Dr. Zakiah Darojat penggunaan istilah latihan sering disamakan artinya dengan istilah ulangan. Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tetentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauh mana dia telah menyerap pelajaran tersebut. Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan -latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.
b. Kegunaan Drill
1) Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (music, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya).
2) Kecakapan mental, misalnya : Menghafal, menjumlah, mengalikan, membagi, dan sebagainya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill
Kelebihan metode drill antara lain :
1) Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.
2) Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Adapun Kelemahan dalam metode drill yaitu :
1) Siswa cenderung belajar secara mekanis.
2) Dapat menyebabkan kebosanan.
3) Mematikan kreasi siswa.
4) Menimbulkan verbalisme.

d. Langkah-langkah metode drill (latihan) ;
1) Harus diusahakan latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik.
2) Latihan betul-betul diatur sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian anak didik.
3) Agar anak didik tidak ragu, maka anak didik lebih dahulu diberikan pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.

3. Metode Proyek (Proyek Methode)
a. Pengertian
Menurut Abdurrahman Shaleh metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari sebagai tema bahan pelajarannya, agar siswa tertarik untuk belajar.
Sedangkan menurut Roestiyah (1994: 81) metode proyek berarti rencana, suatu problem atau kesulitan, dan bentuk pengajaran dimana murid mengelola sendiri.
Menurut J. Mursell (Sugimal, 2006: 13) metode proyek mempunyai empat aspek dalam pelaksanaannya:
1. Menentukan tujuan.
2. Merencanakan.
3. Melaksanakan.
4. Menilai.
Keempat aspek itu terdapat dalam kegiatan siswa guna mencapai tujuannya. Siswa dapat memilih proyek sebagai bagian dari persyaratan-persyaratan atau sebagai pekerjaan pengayaan dalam suatu pelajaran.
Metode proyek itu sendiri memungkinkan penyaluran minat siswa sehingga siswa lebih ter dorong untuk belajar. Dengan metode proyek, siswa dilatih menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam konteks yang lebih luas.
Penugasan (proyek) merupakan tugas yang menyenangkan sekaligus menantang, karena dalam melaksanakan proyek tersebut siswa perlu menuangkan segala kemampuan yang dimilikinya serta pengalaman belajar yang dapat menunjang pelaksanaan proyek tersebut. Dengan mengerjakan proyek, pengetahuan siswa akan meningkat. Selain itu, kreativitas siswa akan berkembang.
Dalam melaksanakan proyek siswa secara berkelompok dan bekerjasama dengan rekan sekelompoknya. Dengan demikian, hubungan sosial dan rasa solidaritas dengan sesama siswa dapat terlatih.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode proyek akan menghasilkan suatu hasil proyek yang dapat diamati secara langsung (nyata). Siswa akan melaporkan penemuannya dengan tertulis, lisan atau dalam beberapa bentuk penyajian lain di depan kelas, kelompok belajar atau guru. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk sangat kreatif, selain itu, dengan mempresentasikan laporan hasil proyek, dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi.
Metode proyek membawa perubahan esensial dalam kegiatan siswa. Belajar dengan baik tidak tercapai dengan cara penyajian yang bagaimanapun baiknya. Belajar dengan hasil baik hanya tercapai dengan membangkitkan kemauan dan kegiatan siswa untuk belajar.
b. Langkah-langkah Metode Proyek
Menurut Abdurrahman Shaleh, langkah-langkah metode proyek antara lain;
1) Mempersiapkan situasi belajar mengajar.
2) Memilih dan menetapkan tujuan.
3) Membuat rencana kerja.
4) Pelaksanaan.
5) Penilaian.
6) Pencatatan.
Sedangkan menurut Ahmadi (1997) langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode proyek sebagai berikut:
1) Penyelidikan (exploration)
Guru mengajukan pertanyaan lisan, memberi keterangan singkat serta mengetes para pelajar mengenai pengetahuan mereka tentang mata pelajaran yang akan dipelajari.
2) Penyajian bahan baru (presentation)
Dengan metode ceramah, guru memberikan garis besar tentang bahan pelajaran.
3) Asimilasi/pengumpulan keterangan atau data
Para pelajar mencari informasi, keterangan atau fakta-fakta untuk mengisi pokok-pokok yang penting. Dalam langkah ini pelajar mencari data dari sumber-sumber unit (resource unit = sumber yang berisi berita, fakta, informasi dan sebagainya tentang unit yang sedang dipelajari).
4) Mengorganisasikan data (organization)
Dalam langkah ini, pelajar dibawah pimpinan guru aktif mengorganisasikan data, fakta dan informasi, missal menggolongkan data, mengolah data untuk mengambil kesimpulan. Daya berpikir dan daya menganalisis memainkan peran penting dalam langkah ini.
5) Mengungkapkan kembali (recitation)
Para pelajar mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan dengan lisan maupun tertulis atau keduanya. Metode ini memantapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik. Menyalurkan minat dan melatih anak didik menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan yang lebih luas.

c. Kelebihan dan Kekurangan pada Metode Proyek
 Kelebihan metode proyek, antara lain ;
1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
3) Dapat menumbuhkan sikap sosial dan kerja sama yang baik
4) Anak-anak belajar bersungguh-sungguh dalam bekerja bersama.
5) Anak-anak bertanggung jawab penuh pada pekerjaannya
 Kekurangan Metode Proyek, antara lain ;
1) Memerlukan perencanaan yang matang
2) Bila proyek diberikan terlalu banyak, akan berakibat membosankan bagi siswa.
3) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum siap untuk ini.
4) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
5) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
4. Metode Cerita (Narativieng Methode) atau Kisah
a. Pengertian
Menurut Prof. Pupuh Fathurrohman, dan M. Sabri Sutikno (2009:62) Al-Qur’an dan Hadits banyak meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesannya. Seperti kisah malaikat, para Nabi, umat terkemuka pada zaman dahulu dan sebagaimana. Dalam kisah itu tersimpan nilai-nilai pedagogis religious yang memungkinkan anak didik mampu meresapinya.
Sedangkan menurut Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(2002:160) metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah yang disampaikan merupakan salah satu metode pendidikan yang mashur dan terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh jiwa jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam.
Dalam medote bercerita baik guru maupun siswa dapat berperan sebagai penutur. Guru dapat menugaskan salah seorang siswa atau lebih untuk menceritakan suatu peristiwa atau topik.
b. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan metode cerita adalah sebagai berikut;
1) Dapat mengasah daya imajinasi dan daya pikir.
2) Media efektif untuk menanam berbagai nilai dan etika serta menumbuhkan rasa simpati.
3) Menumbuhkan minat baca pada anak.
4) Dapat mengembangkan kosa kata.
Kelemahan metode cerita, sebagai berikut;
1) Sangat diperlukan daya rangsangan imajinasi/menyajikan secara menarik.
2) Banyak dongeng yang mengandung kisah teladan yang buruk.
3) Muatan-muatan pada serita harus dipertimbangkan dengan kondisi psiokologis, jangan samapai terjadi kesalah pahaman dari serita tersebut.

5. Metode Praktik (Practising Methode)
Menurut Pupuh Fathurrohman dimaksudkan supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda, seperti diperagakan, dengan harapan anak didik menjadi jelas dan mudah sekaligus dapat mempraktekkan materi yang dimaksud.
Metode ini bersifat untuk mengembangkan ketrampilan peserta belajar (ketrampilan mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek didalam situasi yang sesungguhnya.
Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan).
Contoh lainnya yaitu seorang guru menggunakan alat yang berupa tongkat sebagai alat praktik. Dimana langkah-langkahnya sebagai berikut :
 Guru menyiapkan sebuah tongkat.
 Menyajikan materi pokok.
 Siswa membaca materi lengkap pada wacana.
 Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang mendapatkan tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
 Kemudian tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan pertanyaan lagi dan seterusnya
 Guru memberikan bimbingan, kesimpulan-refleksi dan evaluasi.
Dalam metode ini siswa menggunakan pembelajaran SAVI dimana pembelajaran ini menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Dimana SAVI merupakan kependekan dari :
 Somatic yang bermakna getaran tubuh(hands-on, aktivitas fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melakukan.
 Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengar, menyimak, berbicara,dll.
 Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,membaca,dll.
 Intellectualy yang bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir(minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan dll.
6. Metode Suri Tauladan (Good Example Methode)
Menurut Prof. Pupuh Fathurrohman metode yang dapat diartikan sebagai “Keteladanan yang baik”. Dengan adanya teladan yang baik itu, maka akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya, karena memang pada dasarnya dengan adanya contoh ucapan, perbuatan dan contoh tingkah laku yang baik dalam hal apapun, maka hal itu merupakan suatu amaliyah yang paling penting dan paling berkesan, baik bagi pendidikan anak, maupun dalam kehidupan dan pergaulan manusia sehari-hari.
Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya, hal ini sudah dibuktikan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai hasilnya apapun yang diajarkan dapat diterima dengan segera dari dalam keluarga dan oleh masyarakat pengikutnya, karena ucapannya menembus ke hati mereka. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam kehidupannya merupakan cerminan kandungan Al-Qur’an secara utuh, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab : 21 “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Beberapa perilaku Nabi Muhammad SAW yang menjadi “Uswah Hasanah” antara lain :
 Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW.
 Kedermawanan Nabi Muhammad SAW.
 Tertawa Nabi Muhammad SAW.
 Senda Gurau Nabi Muhammad SAW.
 Pegaulan Nabi Muhammad SAW.















BAB III
ANALISIS

A. SK, KD, Materi dan Metode Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester 1
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran
1. Menerapkan hokum bacaan Qalqalah dan Ra 1. Menjelaskan hokum bacaan Qalqalah dan Ra
2. Menerapkan hokum bacaan Qalqalah dan Ra dalam surah-surah Al Qur’an dengn benar Hukum bacaan Qalqalah dan Ra
a. Pengertian dan macam-macam Qalqalah
b. Hokum bacaan Ra
c. Menerapkan hokum bacaan Qalqalah dan Ra dalam surah-surah Al Qur’an
 Ceramah
 Praktik
 Tanya jawab
 latihan
2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah 1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah
2. Menyebutkan nama kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul
3. Menampilkan sikap mencintai Al Qur’an sebagai kitab Allah Iman kepada kitab-kitab Allah
a. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
b. Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
c. Al Qur’an sebagai kitab suci umat Islam
d. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah
e. Sikap mencintai Al Qur’an sebagai kitab Allah
 Ceamah
 Tanya jawab
 Latihan
3. Menbiasakan perilaku terpuji 1. Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakal
2. Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakal
3. Membiasakan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari Zuhud dan tawakal
a. Pengertian zuhud
b. Contoh perilaku zuhud
c. Pengertian tawakal
d. Contoh perilaku tawakal
 Ceramah
 Suri tauladan
 Tanya jawab
 Latihan
4. Menghindari perilaku tercela 1. Menjelaskan pengertian ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah
2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah
3. Menghindari perilaku ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari Perilaku tercela
a. Ananiah
b. Gadab
c. Hasad
d. Gibah
e. namimah
 ceramah
 suri tauladan
 tanya jawab
 latihan
5. Mengenal tata cara shalat sunah 1. menjelaskan ketentuan shalat sunah rawatib
2. mempraktikkan shalat sunah rawatib Shalat sunah rawatib
a. ketentuan shalat sunah rawatib
b. mempraktikkan shalat sunah rawatib  ceramah
 praktik
 tanya jawab
 latihan
6. Memahami macam-macam sujud 1. menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah
2. menjelaskan tata cara sujud syukur, sujud syahwi dan sujud tilawah
3. mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah Macam-macam sujud
a. sujud syukur
b. sujud sahwi
c. sujud tilawah
d. hikmah sujud syukur, sahwi dan tilawah  ceramah
 praktik
 tanya jawab
 latihan
7. Memahami tata cara puasa 1. menjelaskan ketentuan puasa wajib
2. mempraktikkan puasa wajib
3. menjelaskan ketentuan puasa sunah senin-kamis, syawal dan arafah
4. mempraktikkan puasa sunah senin-kamis, syawal dan arafah Puasa wajib dan puasa sunah
a. puasa wajib
1) pengertian puasa wajib
2) syarat wajib dan syarat sah puasa
3) rukun puasa
4) macam-macam puasa wajib
5) mempraktikkan puasa wajib
b. orang yang diperbolehkan tidak berpuasa
c. fungsi puasa dalam kehidupan
d. puasa sunah
e. waktu-waktu yang diperbolehkan dan diharamkan berpuasa  ceramah
 tanya jawab
 latihan
8. Memahami zakat 1. menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal
2. membedakan zakat fitrah dan zakat mal
3. menjelaskan orang yang berhak menerima zakat fitarh dan zakat mal
4. mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal Zakat fitrah dan zakat mal
a. pengertian, hokum, syarat, dan manfaat zakat fitrah
b. pengertian, hokum, syarat, dan rukun zakat mal
c. mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal
d. orang yang berhak menerima zakat
e. manfaat zakat dalam kehidupan  problem solving
 latihan
 praktik
9. memahami sejarah Nabi Muhammad SAW 1. menceritakan sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
2. meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah Sejarah Nabi Muhammad SAW
a. sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
b. meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah  cerita
 suri tauladan
 latihan



Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester 2
No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran
10. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf 1. menjelaskan hokum bacaan mad dan waqaf
2. menunjukkan hokum bacaan mad dan waqafdalam bacaan surat-surat Al Qur’an
3. mempraktikkan bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surah-surah Al Qur’an Hokum bacaan mad dan waqaf
a. hokum bacaan mad dan macam-macamnya
b. hokum bacaan waqaf dan macam-macamnya  praktik
 latihan
11. Meningkatkan keimanan kepada rasul Allah 1. menjelaskan pengertian beriman kepada rasul Allah
2. menyebutkan nama dan sifat-sifat rasul Allah
3. meneladani sifat-sifat rasulullah Iman kepada rasul Allah
a. pengertian iman kepada rasul Allah
b. nama-nama rasul Allah dan sifat-sifatnya
c. tugas nabi dan rasul Allah
d. perbedaan antara rasul ulul azmi dengan rasul Allah lainnya
e. fungsi beriman kepada rasul Allah  cerita
 suri tauladan
 latihan
12. Membiasakan perilaku terpuji 1. menjelaskan adab makan dan minum
2. menampilkan contoh adab makan dan minum
3. mempraktikkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari Adab makan dan minum
a. adab makan dan minum
b. contoh adab makan dan minum
c. mempraktikkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari  suri tauladan
 praktik
 latihan
13. Menghindari perilaku tercela 1. menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik
2. menjelaskan ciri-ciri pendendam dan munafik
3. menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari Perilaku dendam dan munafik
a. perilaku dendam
1) pengertian dendam
2) cirri-ciri pendendam
3) akibat negative dari sifat dendam
4) menghindari perilaku perilaku pendendam dalam kehidupan sehari-hari
b. perilaku munafik
1) pengertian dendam
2) cirri-ciri pendendam
3) akibat negative dari sifat dendam
4) menghindari perilaku perilaku pendendam dalam kehidupan sehari-hari
 suri tauladan
 praktik
 latihan
14. Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber bahan makanan 1. menjelaskan hewan-hewan yang halal dan haram dimakan
2. menghindari makanan yang bersumberdari binatang yang diharamkan Binatang halal dan haram
a. binatang yang dihalalkan
b. binatang yang diharamkan
c. manfaat binatang yang dihalalkan
d. menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan  praktik
 latihan
 proyek
15. Memahami sejarah dakwah Islam 1. menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah
2. menyebutkan tokoh ilmuan muslimdan perannya sampai masa Daulah Abbasiyah Ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah
a. ilmu pengetahuan pada masa Rasulullah SAW. Khulafaur rasyidin dan daulah umayyah
b. sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Abbasiyah
c. tokoh ilmuan muslim dan perannya dibidang ilmu pengetahuan sampai masa daulah abbasiyah  cerita
 suri tauladan
 latihan
Sumber:
- Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMP kelas VIII, karangan Multahim, dkk., (Jakarta: Yudhistira, 2007) sesuai standar isi 2006.
- Model Silabus dan RPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP/MTS, oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006).
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Dalam materi “Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra”, pemakalah menerapkan metode ceramah, praktik dan latihan. Dimana materi yang dibahas membutuhkan penjelasan mengenai pengertian, macam-macam, hukum bacaan dan cara membaca Qalqalah dan Ra pada Al Qur’an. Peserta didik diajak mempraktikkan bacaan qalqalah dan ra, lalu diadakan latihan agar siswa bias menyebutkan tentang pengertian, macam-macam qalqalah serta bacaan ra dan penerapan hokum bacaan pada Al qur’an.
2. Pada materi “Iman kepada Kitab-kitab Allah”, pemakalah menerapkan metode ceramah, tanya jawab dan latihan. Pendidik menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah, nama kitab-kitab Allah dan Rasul yang menerimanya, Al Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah, dan sikap mencintai Al Qur’an sebagai kitab Allah. Lalu diadakan tanya jawab, agar peserta didik dapat mengungkapkan apa yang belum diketahui dan apa yang ingin diketahui. Setelah itu diadakan latihan agar siswa dapat menyebutkan tentang ketentuan yang ada pada materi.
3. Pada materi “Zuhud dan Tawakal”, pemakalah menerapkan metode ceramah, suri tauladan, tanya jawab dan latihan. Pendidik menjelaskan pengertian zuhud dan tawakal, dan menampilkan contoh perilaku tersebut. Dan bias digunakan pendekatan CTL, karena sebisa mungkin peserta didik mampu membiasakan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari. Lalu diadakn tanya jawab, agar pendidik mengetahui kemampuan/kepahaman peserta didik secara langsung mana yang aktif dan mana yang tidak. Seteelah itu diadakan latihan yaitu pertanyaan secara tertulis diberikan kepada peserta didik.
4. Pada materi “Perilaku Tercela” yaitu ananiyah, gadab, gibah, hasad dan namimah, pemakalah menerapkan metode ceramah, suri tauladan, tanya jawab, dan latihan. Pendidik menjelaskan pengertian dari ananiyah, gadab, gibah, hasad dan namimah, dan menampilkan contoh perilaku tersebut. Pendidik juga mengajak untuk menghindari perilaku tercela tersebut dengan pendekatan CTL yaitu peserta didik mampu menghidari perilaku tercela itu dalam kehidupan sehari-hari. Lalu diadakan tanya jawab, agar peserta didik mampu mengungkapkan apa yang belum diketahui dan apa yang ingin diketahui. Setelah itu diadakan latihan agar siswa dapat menyebutkan tentang pengertian, contoh-contoh dan cara menghindari perilaku tercela tersebut.
5. Pada materi “Shalat Sunah Rawatib”, pemakalah menerapkan metode ceramah, praktik dan latihan. Pendidik menjelaskan ketentuan shalat sunah rawatib dan juga bagaimana cara mempraktikkannya, peserta didik diajak mempraktikkannya di kelas dan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan CTL. Lalu diadakan latihan-latihan agar peserta didik dapat menyebutkan pengertian dan pelaksanaan dari shalat sunah rawatib.
6. Pada meteri “ Macam-macam Sujud”, pemakalah menerapkan metode ceramah, praktik, tanya jawab, dan latihan. Pendidik menjelaskan pengertian, tata cara, dan hikmah sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Peserta didik diajak mempraktikkannya di kelas dan juga dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan CTL. Lalu diadakan tanya jawab, agar peserta didik mampu mengungkapkan apa yang belum diketahui dan apa yang ingin diketahui. Setelah itu diadakan latihan agar siswa dapat menyebutkan tentang pengertian, tata cara, dan hikmah sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi.
7. Pada materi “ Puasa Wajib dan Puasa Sunnah”, pemakalah menerapkan metode ceramah, tanya jawab dan latihan. Pendidik menjelaskan ketentuan puasa wajib, orang yang diperbolehkan tidak berpuasa, fungsi puasa dalam kehidupan, ketentuan puasa sunah dan waktu-waktu yang diperbolehkan dan diharamkan berpuasa. Peserta didik diajak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan CTL. Lalu diadakan tanya jawab, agar peserta didik mampu mengungkapkan apa yang belum diketahui dan apa yang ingin diketahui. Setelah itu diadakan latihan agar siswa dapat menyebutkan tentang Pendidik menjelaskan ketentuan puasa wajib, orang yang diperbolehkan tidak berpuasa, fungsi puasa dalam kehidupan, ketentuan puasa sunah dan waktu-waktu yang diperbolehkan dan diharamkanberpuasa.
8. Pada materi ke 8 tentang memahami zakat, kita bisa menggunakan 3 metode pembelajaran. Diantara yaitu :
Metode latihan; dimana dengan metode ini siswa diajarkan untuk mengetahui tentang pengertian zakat fitrah dan zakat mal, siswa dapat membedakan zakat fitrah dan zakat mal serta menjelaskan tentang orang yang berhak menerima zakat fitrah dan zakat mal.
Metode praktik ; dimana dengan metode ini siswa diajarkan untuk bisa mempraktikkan tentang zakat fitrah dan zakat mal.
Metode problem Solving ; dimana metode ini merupakan metode untuk memecahkan suatu masalah, dimana dalam materi zakat banyak sekali masalah-masalah yang terjadi.
9. Pada materi ke 9 tentang memahami sejarah Nabi Muhammad SA, kita bisa menggunakan 3 metode pembelajaran. Diantaranya yaitu :
Metode cerita; dimana metode ini mengajarkan siswa dengan cara bercerita tentang sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Metode Suri tauladan; dimana metode ini mengajarkan siswa agar bisa meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah.
Metode Latihan; dimana metode ini mengajarkan anak untuk melatih dirinya, agar pengetahuannya dan kecakapannya tentang sejarah Nabi Muhammad dan suri tauladannya semakin bertambah.
10. Pada materi ke 10 tentang menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf, dimana kita bisa menggunakan 2 metode dalam proses pembelajaran, diantaranya yaitu :
Metode latihan; dimana siswa dilatih untuk mengetahui tentang hukum bacaan mad dan waqaf, serta siswa dilatih agar bisa menunjukkan hukum bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surat-surat Al Qur’an.
Metode praktik; dengan metode praktik siswa diajarkan untuk bisa mempraktikkan bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surah-surah Al Qur’an.
11. Pada materi ke 11 tentang meningkatkan keimanan kepada rasul Allah, dimana metode yang bisa diterapkan yaitu:
Metode cerita; dimana metode ini menceritakan tentang keimanan kepada rasul Allah,nama-nama rasul dan tugasnya serta fungsi beriman kepada rasul Allah.
Metode Latihan; dimana siswa dilatih untuk mengetahui tentang pengertian iman kepada rasul Allah serta siswa dilatih agar bisa membedakan antara rasul ulul azmi dengan rasul Allah lainnya.
Metode suri tauladan; dimana metode ini mengajarkan siswa untuk mencontoh teladan dari rasulullah.
12. Pada materi ke 12 tentang membiasakan perilaku terpuji, metode yang dapat digunakan antara lain:
Metode latihan; dimana siswa dilatih agar bisa mengetahui tentang adab makan dan minum.
Metode praktik; dimana siswa diajarkan agar bisa mempraktikkan adab makan dan minum dalam kelas dan kehidupan sehari-hari.
Metode suri tauladan; dimana siswa tidak hanya mencontoh teladan yang baik, tetapi siswa juga harus bisa member contoh atau teladan yang baik kepada semua orang.
13. Pada materi ke 13 tentang menghindari perilaku tercela, metode yang dapat digunakan diantaranya :
Metode latihan; dimana metode ini melatih siswa untuk bisa mengetahui tentang pengertian perilaku dendam dan munafik, serta agar siswa lebih paham tentang ciri-ciri pendendam dan munafik.
Metode praktik; dimana metode ini mengajarkan siswa agar bisa mempraktekkan tentang menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari.
Metode suri tauladan; dimana metode ini mengajarkan siswa agar bisa mengambil teladan dari materi ini dan siswa dapat menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari.
14. Pada materi ke 14 tentang memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber bahan makanan, kita bisa menggunakan metode pembelajaran sebagai berikut :
Metode latihan; dimana metode ini untuk melatih siswa supaya bisa menjelaskan hewan-hewan yang halal dan haram dimakan. Dan siswa dilatih untuk menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan.
Metode Praktik; dengan metode ini siswa diharapkan bisa mempraktekkan dalam kehidupannya sehari-hari tentang makanan yang halal dan haram.
Metode proyek; dimana metode ini memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk menggunakan berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari sebagai tema bahan pembelajaran.Dimana dengan menggunakan metode ini siswa bisa menyelesaikan masalah tentang hewan yang halal dan hewan yang haram untuk dikonsumsi oleh manusia serta baik bagi tubuhnya.
15. Pada materi ke 15 tentang memahami sejarah dakwah Islam, kita bisa menggunakan metode pembelajaran sebagai berikut :
Metode cerita; dimana metode ini menceritakan kepada siswa tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah. Serta menceritakan tentang tokoh ilmuan muslim dan perannya sampai masa Daulah Abbasiyah.
Metode latihan; dimana metode ini melatih siswa agar mengetahui tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah. Dan agar siswa juga bisa mengetahui tentang tokoh ilmuan muslim dan perannya sampai masa Daulah Abbasiyah.
Metode suri tauladan; dimana metode ini mengajarkan siswa agar bisa mengambil contoh atau teladan dari tokoh-tokoh muslim yang berperan dalam ilmu pengetahuan Islam.




B. Contoh penerapan metode praktik pada materi hukum Qalqalah dan Ra

1. Contoh Materi ;
Hukum bacaan Qalqalah dan Ra
a. Pengertian Qalqalah
Qalqalah menurut bahasa artinya memantul. Adapun menutut ilmu tajwid qalqalah berarti huruf yang dibaca dengan gerakan suara yang memantul, sehingga terdengar suara membalik dengan bunyi rangkap, baik karena berharakat sukun maupun di waqafkan.
Huruf qalqalah ada 5, yaitu :
Contoh :
(Qulhuwallahuahadun) dibaca
(Qul huwallahu ahadd).
b. Macam-macam Qalqalah
1) Qalqalah Kubra
Yaitu : salah satu huruf qalqalah yang matinya tidak asli, tetapi karena di waqafkan/dihentikan, maka cara membacanya harus terang dan memantul. Contoh : diwaqafkan dibaca
2) Qalqalah Sughra
Yaitu : apabila salah satu huruf qalqalah yang bersukun/matinya asli, maka cara membacanya harus terang dan memantul.
Contoh : dibaca
c. Hukum Bacaan Ra
Hokum bacaan Ra ada 2, yaitu : Ra Tafkhim ( Ra yang di baca tebal ) dan Tarqiq ( Ra yang di baca tipis ).
1) Ra di baca Tafkhim
• Apabila Ra berkharokat fatkhah atau dummah.
Contoh : di baca
di baca
• Apabila huruf Ra berkharokat sukun dan huruf sebelumnya berkharokat fatkhah atau dummah.
Contoh : di baca
di baca
• Apabila ada Ra sukun/mati dan huruf sebelumnya berkharokat kasroh ( yaitu : kasroh yang terdapat pada hamzah wasol ).
Contoh : di baca
• Apabila Ra sukun di dahului huruf berkharokat kasroh dan sesudak Ra terdapat huruf Isti’la ( )
Contoh : di baca
2) Ra di baca Tarqiq
• Apabila Ra berkharokat kasroh atau kasrohtain.
Contoh : di baca
di baca
• Apabila Ra sukun di dahului oleh huruf berkharokat kasroh
Contoh : di baca
• Apabila Ra berkharokat dummah atau dummahtain dan huruf sebelumya berupa Ya sukun dan Ra tersebut di waqofkan/berhenti.
Contoh : di baca

Contoh Soal ;
1. pelajari dan pahami kembali pengertian tentang qalqalah dan ra dengan seksama!
2. bukalah surat al-‘adiyat ayat 1- 11 kemudian bacalah dengan fasih sesuai makhorijul hurufnya
3. apabila kamu menemui kesulitan bertanyalah pada guru atau teman yang lebih mengetahui
4. tentukankanlah hokum bacaan qalqalah dan ra yang terdapat pada surat al-‘adiyat tersebut kedalam table berikut ini:
No. lafal Hokum bacaan keterangan
1. Qalqalah sughra Huruf qalqalah ( ) mati asli
2.
3.
4.
5.






1. Contoh Langkah-langkah Pembelajaran ;
1. Pendahuluan :
 Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah serta mengecek siswa yang tidak masuk (absensi).
 Menyampaikan kompetensi dari materi yang akan diajarkan.
 Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari materi yang akan diajarkan.
2. Kegiatan inti :
 Guru menyiapakan materi yang akan dipelajari, kemudian siswa membaca materi tersebut dengan seksama.
 Kemudian guru menunjuk salah seorang siswa untuk mempraktekkan hokum bacaan qalqalah dan ra
 Dan jika dalam praktik siswa yng ditunjuk terdapat kesalahan dalam mempraktekkan, guru bertugas untuk membenarkannya.

3. Kegiatan Penutup :
 Mengadakan tanya jawab tentang hokum qalqalah dan ra
 Guru merangkum materi yang baru saja di praktikkan.
 Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.

Menurut pemakalah, berdasarkan Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMP kelas VIII, karangan Multahim, dkk , prosentase antara materi pembelajaran dengan SK dan KD yaitu 100%, karena sudah sesuai/tidak ada pertentangan ataupun kerancuan hubungan antara keduanya. Dimana ketentuan pada SK dan KD tersebut tertera pula pada ketentuan ditiap materi pembelajaran.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Pengertian metode pemecahan masalah, metode latihan, metode proyek, metode cerita, metode praktik, metode suri tauladan
1. Problem Solving adalah pemecahan masalah, problem solving digunakan sebagai metode dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan bantuan proses berfikir.
2. Menurut Dr. Zakiah Darojat penggunaan istilah latihan sering disamakan artinya dengan istilah ulangan. Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tetentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauh mana dia telah menyerap pelajaran tersebut.
3. Menurut Abdurrahman Shaleh metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari sebagai tema bahan pelajarannya, agar siswa tertarik untuk belajar.
4. menurut Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(2002:160) metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja.
5. Menurut Pupuh Fathurrohman dimaksudkan supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda, seperti diperagakan, dengan harapan anak didik menjadi jelas dan mudah sekaligus dapat mempraktekkan materi yang dimaksud.
6. Menurut Pupuh Fathurrohman metode suri tauladan yang dapat diartikan sebagai “Keteladanan yang baik”. Dengan adanya teladan yang baik itu, maka akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya.
 Metode yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran PAI kelas VIII semester 1 dan 2
1. Materi hukum bacaan qalqalah dan ra, menggunakan metode ceramah, praktik, tanya jawab dan latihan.
2. Materi Iman kepada kitab-kitab Allah, menggunakan metode ceramah, tanya jawab, latihan.
3. Materi zuhud dan tawakal, menggunakan metode ceramah, suri tauladan, tanya jawab dan latihan.
4. Materi perilaku tercela, menggunakan metode ceramah suri tauladan, tanya jawab dan latihan.
5. Materi tentang sholat sunnah rowatib, menggunakan metode ceramah, praktik, tanya jawab dan latihan.
6. Materi tentang macam-macam sujud, menggunakan metode ceramah, praktik, tanya jawab, latihan.
7. Materi tentang puasa wajib dan puasa sunnah, menggunakan metode ceramah, tanya jawab, latihan.
8. Materi tentang zakat fitrah dan zakat mal, menggunakan metode problem solving, latihan, praktik.
9. Materi tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, menggunakan metode cerita, suri tauladan, dan latihan.
10. Materi tentang hokum bacaan mad dan waqof, menggunakan metode praktik, latihan.
11. Materi tentang iman kepada Allah SAW, menggunakan metode cerita, suri tauladan, dan latihan.
12. Materi tentang adab makan dan minum, menggunakan metode suri tauladan, praktik dan latihan.


13. Materi tentang perilaku dendam dan munafik, menggunakan metode suri tauladan, praktik, dan latihan.
14. Materi tentang binatang haram dan haram, menggunakan metode praktik, latihan dan proyek.
15. Materi tentang ilmu pengetahuan pada masa daulah abasiyah, menggunakan metode cerita, suri tauladan, dan latihan.
 Contoh penerapan metode praktik pada materi hokum qalqalah dan ra
Contoh Langkah-langkah Pembelajaran ;
1. Pendahuluan :
 Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah serta mengecek siswa yang tidak masuk (absensi).
 Menyampaikan kompetensi dari materi yang akan diajarkan.
 Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari materi yang akan diajarkan.
2. Kegiatan inti :
 Guru menyiapakan materi yang akan dipelajari, kemudian siswa membaca materi tersebut dengan seksama.
 Kemudian guru menunjuk salah seorang siswa untuk mempraktekkan hokum bacaan qalqalah dan ra.
 Dan jika dalam praktik siswa yng ditunjuk terdapat kesalahan dalam mempraktekkan, guru bertugas untuk membenarkannya.

3. Kegiatan Penutup :
 Mengadakan tanya jawab tentang hokum bacaan qalqalah dan ra
 Guru merangkum materi yang baru saja di praktikkan.
 Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.





B. Saran
1. Hendaknya kita para mahasiswa fakultas tarbiyah, bisa mengetahui dan memahami macam-macam metode pembelajaran, sehingga nantinya saat menjadi pendidik tidak mengalami kesulitan yang berlebihan dalam proses pembelajaran.
2. Dalam upaya meningkatkan pendidikan, hendaknya metode-metode pembelajaran yang ada bisa diaplikasikan dengan tepat sesuai materi yang diajarkan, agar tercapai hasil pembelajaran yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standar Nasional Pendidikan. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: Departemen pendidikan nasional. 2006.
2. Fathurrohman, Pupuh; dan M. Sabri Sutikno. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman. Bandung:PT. Refika Aditama. 2009.
3. http://bandipuppet.blogspot.com/2009/03/pembelajaran-dengan-metode-proyek.html
4. http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-latihan-drill.html
5. http://mala.student.umm.ac.id/
6. http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/metode-pembelajaran-efektif.html
7. http://www.docstoc.com/docs/70951291/PENDEKATAN-DAN-METODE- PENDIDIKAN-ISLAM
8. http://www.mizan-poenya.co.cc/2011/02/metode-kisah-cerita-dalam-pendidikan.html
9. Khoiri, Nur. Metodologi Pembelajaran PAI. Jepara: INISNU. 2011.
10. Multahim; dkk.. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak. Jakarta: Yudhistira. 2007.
11. Semiawan, Conny; dkk.. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia. 1992.

4 komentar:

  1. Mr. Endy @ makacih tas coment nya.....

    BalasHapus
  2. alhamdulillah... smga Allah melimpahkan rahmatnya pada u saudariku..............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lia@ Aminnnn,,,,,makasih....semoga bermanfaat bagi semuanya.....salam kenal za.....

      Hapus