BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Ajaran yang termuat dalam wahyu
merupakan dasar dan sumber bagi filsafat. Hal ini menunjukkan filsafat
pendidikan Islam yang berisi teori umum mengenai pendidikan Islam
dikontruksikan berdasarkan konsep ajaran Islam yang termuat dalam al-Qur’an dan
Hadist. Meskipun demikian, filsafat pendidikan Islam juga mengambil
sumber-sumber dari ajaran lain yang sejalan, atau tidak bertentangan dengan
pokok ajaran Islam.[1]
Dimana falsafah hidup Islam mencakup kebenaran (truths) yang bersifat spekulatif dan praktikal yang dapat menolong
untuk menafsirkan tentang manusia, sifat-sifatnya, nasib kesudahannya, dan
keseluruhan hakikat (reality).[2]
Filsafat pendidikan Islam yang
didasarkan atas ajaran wahyu, pada hakekatnya sejalan dengan yang dikehendaki
oleh berfikir falsafi yakni mendasar, menyeluruh tentang kebenaran yang
ditawarkannya. Dalam proses pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil pemikiran
para ahli filsafat atau para filosof sepanjang kurun waktu dengan obyek
permasalahan hidup didunia, telah melahirkan berbagai macam pandangan.[3]
Pandangan-pandangan tersebut adakalanya saling menguatkan dan adapula yang
berbeda atau berlawanan. Sehingga hal ini menyababkan suatu problematika dalam
filsafat pendidikan Islam.
- Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah yang akan kami
ulas, diantaranya yaitu :
1. Apa
yang dimaksud dengan isu-isu filosofis ?
2. Bagaimana
problematika dalam pendidikan Islam ?
3. Pendekatan
apa saja yang dapat memecahkan masalah pendidikan ?
- Tujuan Penulisan
Dari
beberapa hal yang dibahas diatas, tujuan yang dapat diambil oleh penulis,
diantaranya yaitu :
1. Untuk
mengetahui isu-isu filosofis
2. Untuk
mengidentifikasi problematika dalam pendidikan Islam
3. Untuk
mengetahui pendekatan apa saja yang dapat memecahkan masalah pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Isu-isu Filosofis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
yang dimaksud dengan isu yaitu : kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya (kabar angin atau desas-desus).[4]
Sedangkan yang dimaksud dengan filosofis yaitu : sesuatu yang berdasarkan
filsafat.[5]
Dari penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan isu-isu filosofis adalah suatu kabar
yang tidak jelas kebenaran dan asal-usulnya yang didasarkan pada filsafat.
Isu-isu filosofis dalam pendidikan tidak
terlepas dari kerangka dasar filsafat, yakni:
a. Ontologis
(hakikat, sifat dasar, cita-cita),
b. Epistimologis
(proses, cara kerja, metode), dan
c. Aksiologis
(tujuan, dasar moral, etika, keagamaan).[6]
Kerangka dasar inilah yang menjadi alat
untuk mengidentifikasi masalah filosofis dalam pendidikan. Selain bermanfaat
mengidentifikasi, juga digunakan untuk mengevaluasi dengan kritis.
Adapun isu-isu filosofis dalam
pendidikan Islam diantaranya yaitu:
1. Dikotomi
ilmu Pendidikan Islam
Dikotomi
ilmu dalam pendidikan islam telah
berjalan cukup lama, terutama sekali semenjak madrasah mempopulerkan ilmu-ilmu
agama dan mengesampingkan logika dan falsafah, hal itu mengakibatkan terjadinya
pemisahan antara al-‘ulum al-diniyah dengan al-‘ulum
al-aqliyah. Terlebih lagi dengan pemahaman bahwa menuntut ilmu agama itu
tergolong fardhu ‘ain dan ilmu-ilmu
non agama adalah fardhu kifayah, maka
menimbulkan banyaknya umat yang mempelajari agama sebagai suatu kewajiban
seraya mengabaikan pentingnya mempelajari ilmu-ilmu non agama. Akibat berangkai
dari pola pikir pendidikan yang dikotomis ini adalah terjadi disharmoni relasi
antara pemahaman ayat-ayat ilahiah
dengan ayat-ayat kauniyah, antara
iman dengan ilmu, antara ilmu dengan amal, antara dimensi duniawi dengan
ukhrawi, dan relasi antara dimensi ketuhanan (teosentris) dengan kemanusiaan
(antroposentris).[7]
2. Tradisi
Berfikir Normatif-Deduktif dalam Pendidikan Islam
Tradisi
keilmuan muslim saat ini cenderung pada pola pikir normatife-deduktif. Hal itu
terlihat pada praktik pendidikan Islam yang saat ini lebih mengarah pada pola
mengajar (teaching, ta’lim) dari pada
mendidik (education, tarbiyah atau ta’dib). Mengajar jelas berbedah dengan
mendidik. Aktifitas mengajar dibatasi oleh ruang kelas dan mengandalkan peran
guru yang amat besar. Sedangkan mendidik atau pendidikan tidak harus
dilaksankan diruang kelas, bisa diaula, auditorium, laboratorium, bahkan diluar
sekolah.[8]
- Problematika Pendidikan Islam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan problematika
adalah suatu hal yang masih belum dapat dipecahkan.[9]
Dan menurut Prof. Dr. Ahmad Tafsir pendidikan adalah sebagai usaha yang
dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar
tercapai perkembangan maksimal yang positif.[10]
Sedangkan pengertian Islam itu sendiri adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk diajarkan kepada umatnya. Jadi dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan problem pendidikan Islam adalah suatu hal yang belum dapat
dipecahkan dalam pendidikan yang didasarkan pada agama Islam.
Pendidikan Islam sendiri dipengaruhi
oleh multifactor, kondisi, dan problem
yang komplek. Maju-mundurnya teori dan praktik pendidikan Islam
diakibatkan oleh kompleksitas problem
tersebut. Problem dimaksud berupa segala persoalan yang inhern dalam pendidikan, yakni problem internal,
maupun yang berada diluar jangkauan bidang pendidikan, yakni problem eksternal.
Yang secara tak langsung berpengaruh, seperti masalah pengangguran, kemiskinan,
etos kerja, stabilitas politik, lemahnya penegakan hukum dan lain-lain yang
terkait dengan bidang hukum, social, budayah, ekonomi, dan politik. [11]
Masalah pendidikan mempunyai ruang
lingkup yang luas yang menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia.
Diantara permasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah yang sederhana
yang menyangkut praktek dan pelaksanaan sehari-hari, tetapi banyak diantaranya
yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan mendalam sehingga memerlukan
bantuan ilmu-ilmu lain dalam memecahkannya.[12]
Persoalan sekarang adalah kondisi umat
dan pendidikan Islam yang sedang menghadapi krisis atau problem serius yang
berpangkal pada emapat hal, yaitu : lemahnya visi (lack of vision) , penekanan pada kesalehan individual sehingga
menyebabkan ketertinggalan teknologi, keilmuan yang dikotomis, dan pola pikir
yang normatif-deduktif.[13]
- Pendekatan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan
Pengertian pendekatan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk
mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti. (proses perbuatan/cara
mendekati).
Adapun pendekatan yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah pendidikan diantaranya yaitu :
1. Pendekatan
Normatif
Pendekatan
normatif adalah usaha untuk memahami nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku
dalam hidup dan kehidupan manusia dan dalam
proses pendidikan, dan bagaimana hubungan antara nilai-nilai dan
norma-norma tersebut dengan pendidikan.[14]
2. Pendekatan
Ilmiah
Pendekatan
ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh pemikiran dan
telaah reflektif. Pendekatan ilmih adalah mekanisme atau cara mendapatkan
pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang
terdiri atas tahapan kerja yaitu : (a) adanya kebutuhan obyektif, (b) perumusan masalah, (c) pengumpulan teori,
(d) perumusan hipotesis, (e) pengumpulan data/informasi/fakta, (f) analisis
data dan (g) kesimpulan.[15]
3. Pendekatan
Analisis Konsep
Pendekatan
analisis konsep yaitu usaha memahami konsep dari para ahli pendidikan, para
pendidik dan orang-orang yang menarik perhatian atau minat terhadap pendidikan, tentang berbagai masalah yang
berhubungan dengan pendidikan.[16]
4. Pendekatan
Historis
Pendekatan
historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan
menjawab permasalaan serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis
sejarah. Dimana sejarah atau historis adalah studi yang berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa atau kejadian dengan masa lalu yang menyangkut kejadian
atau keadaan yang sebenarnya.[17]
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan yaitu :
1. Isu-isu
filosofis adalah suatu kabar yang tidak jelas kebenaran dan asal-usulnya yang
didasarkan pada filsafat. Adapun isu-isu filosofis diantaranya yaitu : Dikotomi
ilmu pendidikan Islam, Tradisi Berfikir Normatif-Deduktif dalam Pendidikan
Islam.
2. Problem
pendidikan Islam yang terjadi berpangkal pada emapat hal, yaitu : lemahnya visi
(lack of vision) , penekanan pada
kesalehan individual sehingga menyebabkan ketertinggalan teknologi, keilmuan
yang dikotomis, dan pola pikir yang normatif-deduktif.
3. Pendekatan
dalam pemecahan masalah pendidikan diantaranya yaitu : pendekatan normatif,
pendekatan ilmiah, pendekatan analisis konsep dan pendekatan historis.
- Kata Penutup
Sebagai akhir kata dalam makalah ini, kami
mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami
sangat menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan juga kesalahan yang butuh pembenahan, yang mungkin disebabkan oleh terbatasnya
tenaga, waktu, biaya dan keterbatasan data dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik atau
saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya kami berharap tulisan ini dapat bermanfat
bagi pembaca dan masyarakat luas, khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi INISNU
Jepara. Dan segala puji bagi Allah SWT dan sholawat serta salam atas Rosul-Nya,
semoga kami selalu dalam bimbingan, lindungan dan ridho-Nya. Amin…….
DAFTAR
PUSTAKA
Assegaf, Abb. Rachman, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada. cet. 2., 2011.
Departemen Pendidikan
Nasiona, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
ed. 3. Cet. 4 Jakarta
: Balai Pustaka, 2007.
http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/ilmu-pengetahuan-dan-pendekatan-ilmiah/
http://imambasunipps.blogspot.com/2012/11/pend.html
Langgulung
, Hasan., Manusia dan Pendidikan suatu Analisis
Psikologis, Filsafat dalam Pendidikan,
Jakarta : PT. Pustaka Al Husna Baru, 2004.
Syafiie, Inu Kencana., Pengantar Filsafat., cet. 2. Bandung : PT. Refika Aditama,
2007.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2012.
Zubaedi, Isu-isu Baru dalam Diskursus Filsafat
Pendidikan Islam dan Kapita selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
2012.
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. cet. 4.
2008
[1] Dr. Zubaedi M. AG. M. PD. Isu-isu Baru dalam Diskursus Filsafat
Pendidikan Islam dan Kapita selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), hlm. 23.
[2] Prof. Dr. Hasan Langgulung., Manusia dan Pendidikan suatu Analisis
Psikologis, Filsafat dalam Pendidikan ,( Jakarta: PT. Pustaka Al
Husna Baru, 2004), hlm.3.
[6] Inu Kencana Syafiie., Pengantar Filsafat., cet. 2.
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm. 9-11.
[13] Ibid, hlm. 30.
[14] Dra. Zuhairini, dkk., Op.cit, hlm. 14.
[15]
http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/ilmu-pengetahuan-dan-pendekatan-ilmiah/
[16] Dra. Zuhairini, dkk., Log. Cit.
[17]
http://imambasunipps.blogspot.com/2012/11/pend.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar